Liga Corona

- Jumat, 15 Mei 2020 | 11:17 WIB
-
-

Muhammad Rizki

Korlip Kaltim Post

 

 

KABAR baiknya, Liga Inggris akan dimulai lagi. Rencananya 1 Juni. Sepekan setelah Lebaran. Nonton sambil ngemil sisa-sisa ketupat, opor ayam, nastar atau kacang bawang. Yang paling girang tentunya si Kopites, fans Liverpool. Akhirnya, sebentar lagi mereka buka puasa. Puasa terlama, terberat, terpanjang.

Maklum, sudah 30 tahun menahan dahaga gelar liga domestik. Dan musim ini peluang mereka buka puasa sangat besar. Liverpool memuncaki klasemen liga dengan keunggulan 25 poin atas Manchester City. Hanya butuh enam poin, atau dua kali menang untuk memastikan gelar Premier League pertama sejak 1990. Maka bicara sabar, santuy, tahan ledekan, gelapnya gua, pengikut Lipervool-lah jagonya. Mereka sudah khatam.

Jadi jika tunjangan hari raya (THR) Lebaran tahun ini tak setebal tahun lalu, rasanya pengikut Liverpool lebih siap menerima. Lahir, batin. Saya juga. Tapi bukan Kopites. Melainkan Milanisti. Yang juga sudah lama puasa. Jangankan gelar, nangkring di klasemen atas Liga Italia sudah hambar. Mati rasa.

Kabar baik lagi. Sejak dua hari lalu, alat perang para tenaga medis di penjuru rumah sakit di Kaltim dinyatakan cukup untuk dua bulan ke depan. Artinya, siap untuk menghadapi puncak pandemi yang diprediksi Juni ini. Amunisi tak lagi kekurangan. Dari ujung kuku sampai ujung rambut.

Melawan corona, si musuh yang tak terlihat itu, memang perlu alat pelindung diri (APD) berlipat. Yang alatnya awam bagi sebagian orang. Baru tahu, juga baru lihat, setelah ada corona.

Seperti baju hazmat yang mirip astronaut itu. Dulu, dua bulan lalu, karena begitu kekurangannya, tenaga medis di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda menggantinya dengan jas operasi yang kedap air. Tidak ada rotan akar pun jadi. Rumah sakit harus menjahit sendiri alat pelindung diri (APD).

Kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim dokter Nathaniel Tandirogang, “Kalau tidak ada APD, itu seperti pejuang mau berhadapan dengan musuh, tapi tak ada senjata. Itu seperti bunuh diri kalau tidak ada APD”.  Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan, Edy Iskandar juga ikut gelisah gara-gara APD kurang. “Ini memang masalah buat petugas. Petugas tak berani masuk kalau hazmat tak terjamin,” katanya kepada Kaltim Post, awal Maret lalu.

Kabar baik lagi. Jumlah pasien positif corona yang sembuh dari hari ke hari terus bertambah. Hingga Rabu (13/5), jumlahnya 46 orang. Umur yang sembuh juga beragam. Tua-muda. Ada perempuan berusia 19 tahun di Balikpapan, laki-laki berusia 54 tahun di Samarinda, dan laki-laki berusia 74 tahun di Balikpapan. Dukungan, motivasi keluarga dan orang-orang terdekat jadi faktor penting kesembuhan. Menjaga jiwa tetap santuy, ceria, tidak stres juga jadi kunci.

Kabar baik lagi. Tiga cara untuk mendeteksi keberadaan corona di Kaltim juga sudah ada. Seperti aparat yang mengejar buronan, pelarian corona mestinya kian terpojok. Yang sudah digunakan, metode rapid test atau tes cepat. Ini pemeriksaan antibodi, bukan pemeriksaan langsung terhadap virusnya.

Rapid test digunakan sebenarnya untuk skrining terhadap adanya kasus positif di masyarakat. Sehingga spesimen yang diambil adalah darah. Kalau hasilnya positif, maka diyakini pasien sedang terinfeksi corona. Tetapi kalau hasilnya negatif dua kali pemeriksaan, maka bisa diyakini pasien tidak terinfeksi corona. Namun, juga sangat mungkin bisa terinfeksi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X