SANGATTA - Sejumlah program multiyears belum rampung, padahal sebagian di antaranya ditargetkan selesai tahun ini. Salah satu Jalan Ring Road IIB, lokasi perbaikan jalan yang menembuskan Jalan AW Syahranie (ex pendidikan) menuju Jalan Kenyamukan Sangatta Utara.
Proyek yang dianggarkan sebesar Rp 45 miliar itu harusnya bisa selesai pengujung tahun ini. Hanya, hingga kini belum ada pekerjaan fisik terlihat di sana.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim Irawansyah mengatakan, pihaknya masih mengevaluasi anggaran untuk pembangunan. Jadi, kegiatan yang tidak begitu prioritas ditunda tahun depan. Mengingat saat ini pendapatan asli daerah (PAD) menurun. Sementara masih ada peluang satu tahun untuk mengerjakan proyek multiyears.
“Sudah 73 proyek multiyears yang jalan. Anggarannya sudah diplot Rp 100 miliar lebih,” paparnya, beberapa waktu lalu.
Proyek yang pasti dilanjutkan antara lain, masjid Sangatta Selatan, Jalan Ring Road, jembatan penghubung Sangatta Utara-Sangatta Selatan. “Yang mengerjakan Dinas Teknis,” singkatnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aswandini Eka Tirta memastikan proyek multiyears pembangunan Jalan Ring Road IIB dalam upaya penuntasan. Apalagi lahan proyek yang dimulai 2018 itu tersisa kurang lebih 200 meter yang perlu dibebaskan.
Untuk membebaskan memerlukan anggaran Rp 1,6 miliar dan anggaran lain yang cukup besar untuk penyelesaian jalan. Namun, tahun ini pihaknya hanya mendapat kucuran anggaran Rp 2,2 miliar.
“Anggaran itu untuk persiapan lahan dan pembangunan parit sepanjang 600 meter di sisi kiri dan kanan jalan. Pembebasan lahan tinggal menunggu anggaran saja,” bebernya.
Dia menjelaskan, jika ingin menuntaskan pembangunan jalan dua jalur, yang masing-masing jalurnya memiliki lebar 7,5 meter dengan lebar median 4 meter itu perlu anggaran sekira Rp 14 miliar. “Panjang badan jalan yang akan dibangun 750 meter. Itu sudah sesuai dengan skema yang disetujui TAPD dan Banggar DPRD Kutim,” jelasnya.
Pihaknya juga akan membangun jembatan belly penghubung sepanjang 30 meter dan jembatan darurat yang sudah sepaket dalam total keseluruhan kontrak multiyears.
“Target selesai akhir tahun ini. Kami siap menuntaskan kalau didukung anggaran. Jadi, selesai tidak selesai akan dihentikan seiring dengan masa jabatan bupati (Ismunandar) yang akan berakhir,” sebutnya.
Sejauh ini, untuk total segmen tersebut yang sudah dibayar kurang dari Rp 10 miliar dari nilai kontrak Rp 46 miliar. Kendati demikian, pihaknya sudah menyelesaikan pembangunan tahap pertama proyek tersebut dengan anggaran Rp 7,5 miliar.
“Dari arah Jalan Kenyamukan sudah beton sepanjang 1 kilometer. Nanti disambung dengan jembatan belly,” pungkasnya. (*/la/dns/k16)