PENAJAM – Sejumlah proyek jalan dan jembatan di Penajam Paser Utara yang bersumber dari APBD dipastikan tak akan dikerjakan tahun ini. Ada 33 paket dengan total anggaran Rp 40 miliar yang sejatinya digarap 2020. Namun, semuanya tercoret lantaran rasionalisasi dana dari pusat ke daerah.
Ya, dari total anggaran APBD 2020 PPU yang seharusnya Rp 1,6 triliun, dipangkas karena penurunan pendapatan dari pusat hingga 30 persen atau sekitar Rp 480 miliar. Walhasil beberapa proyek pembangunan fisik dan kegiatan sosialisasi serta pelatihan di Benuo Taka, harus ditinjau ulang demi menutupi kekurangan tersebut.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU Petriandy Pasulu menjelaskan, ada 33 kegiatan proyek, termasuk 50 persen di antaranya dana aspirasi DPRD PPU yang dipangkas habis. "Hanya tinggal satu yang tetap jalan, yaitu kegiatan jalan masuk pelabuhan Buluminung," ungkapnya kemarin.
Dijelaskan, dari 33 kegiatan hanya jalan masuk pelabuhan Buluminung yang hingga kemarin belum masuk rasionalisasi. Sehingga dipastikan bakal tetap berjalan tahun ini. Sementara untuk proyek jembatan di Bukit Subur sebanyak dua paket dipastikan harus diajukan lagi untuk proyeksi 2021.
"Saat ini jembatan di Bukit Subur dari kayu dan sering banjir. Pertimbangan dicoret karena proyeknya itu bertahap, tidak langsung 100 persen," imbuhnya. Untuk kegiatan lain yang bersumber dari bantuan keuangan, lanjut Petriandy, ada lima paket tahun ini. Dia memastikan bakal tetap berjalan, namun anggarannya dipangkas hingga 50 persen, dari total Rp 59 miliar. "Ada dua paket di Sepaku, satu masing-masing di Penajam, Waru dan Babulu," pungkasnya. (asp/ind/k18)