Perketat Jalur Laut-Udara, Setiap Pendatang Diperiksa

- Rabu, 13 Mei 2020 | 14:30 WIB
Setiap warga yang datang dari daerah luar, apalagi warga asing, wajib melakukan test cepat. Petugas siaga di pelabuhan dan bandara.
Setiap warga yang datang dari daerah luar, apalagi warga asing, wajib melakukan test cepat. Petugas siaga di pelabuhan dan bandara.

Setiap warga yang datang dari daerah luar, apalagi warga asing, wajib melakukan test cepat. Petugas siaga di pelabuhan dan bandara.

 

TANA PASER - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Balikpapan yang wilayah kerjanya hingga Kabupaten Paser, terus memantau masuknya warga asing yang ke Paser melalui jalur laut maupun udara. Sejak dibuka kembali Bandara Sepinggan oleh Kementerian Perhubungan, KKP Kelas II Balikpapan melalui wilayah kerja Tanah Grogot di Pelabuhan Pondong, melaporkan ada 1 warga Tanah Grogot yang tiba dari luar daerah di Balikpapan.

"Dari data petugas kita di Bandara Sepinggan Balikpapan, ada 1 warga Tanah Grogot yang baru saja tiba pada 11 Mei kemarin, menggunakan pesawat Batik Air dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Data ini sudah kita laporkan ke Dinas Kesehatan Paser untuk ditindaklanjuti," ujar Kepala KKP Kelas II Balikpapan dr M Zainul Mukhorobin, kepada Kaltim Post, kemarin (12/5).

Setiap pendatang yang tiba di Bandara Sepinggan, akan diperiksa oleh petugas kesehatan karantina atau KKP. Jika ada yang terindikasi gejala Covid-19, maka dapat dilaksanakan karantina mandiri di kapal, dan tetap diawasi perkembangan kesehatannya oleh petugas karantina sampai bebas masa observasi 14 hari.

Sementara jika tanpa gejala, diberikan buku kuning atau kartu kewaspadaan dan disampaikan juga ke OPD teknis di daerah. Kini kekhawatiran akan transimisi lokal penularan Covid-19 menjadi perhatian khusus KKP. Begitu juga dengan kapal lokal yang masuk keluar Kaltim.

Koordinator Wilayah Kerja Tanah Grogot KKP Kelas II Balikpapan, Harzan Khair menambahkan, sebelumnya ada 7 ODP yang berasal dari thrasing KKP di Pondong dan diminta karantina mandiri. Juga 2 ODP lainnya, dirawat di Hotel Kyriad Sadurengas. Serta 1 pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSKD Balikpapan. Semuanya kini telah dinyatakan negatif, setelah melalui uji swab.

"Semua anak buah kapal (ABK) kita pastikan diperiksa sebelum berurusan di perairan Kabupaten Paser. Jika ada yang terindikasi sakit, maka kita arahkan karantina mandiri di kapal. Artinya kapal tidak boleh aktivitas bongkar muat, apalagi ABK nya turun ke darat," jelas Harzan.

 

Setiap bulan, petugas karantina kesehatan KKP Kelas II Balikpapan Wilayah Kerja Tanah Grogot, kedatangan sekitar 160 kapal lokal yang masuk-keluar Kabupaten Paser, dari beberapa titik pelabuhan di Paser.

Di antaranya pelabuhan umum di Pondong, Kuaro, Teluk Adang, Sungai Lombok, Laburan, Kerang, dan Random. Ini belum termasuk jumlah kapal asing yang masuk dari berbagai negara di Teluk Adang. Selama ini kapal Tiongkok yang paling banyak. Sejauh ini tidak ada transmisi penularan Covid-19 dari awak kapal asing tersebut masuk ke wilayah Paser. (*/jib/ind/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X