DIKELILINGI daerah transmisi lokal, Samarinda tak bisa mengenyampingkan adanya wabah yang mendunia. Pintu keluar-masuk ibu kota Kaltim juga sudah dibatasi. Terlebih, ada instruksi dari pemerintah untuk tidak mudik. Lantas, bagaimana dengan nasib mahasiswa yang menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi di Kota Tepian?
Tak sedikit mahasiswa yang kuliah di Samarinda merupakan pendatang. Adanya pandemi Covid-19 membuat mereka tak dapat pulang ke kampung halaman. Melihat kejadian tersebut, Pemkot Samarinda berinisiatif untuk memberikan bantuan paket sembako kepada mahasiswa terdampak.
Hal itu disampaikan melalui rapat yang dipimpin langsung Asisten I Setkot Samarinda Tejo Sutarnoto di ruang rapat wakil wali kota. Dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Samarinda, tidak semua mendapatkan bantuan. “Yang hadir merupakan perguruan tinggi yang jumlah mahasiswa luar kota yang terdampaknya lebih 100 orang. Jadi, mereka kami undang untuk memverifikasi ulang data yang diusulkan kepada kami. Apakah data mahasiswa itu benar-benar ada di Samarinda,” ujar Tejo.
Verifikasi data tersebut dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan untuk data mahasiswa. Sehingga, ketika pendistribusian paket sembako, dapat tepat sasaran. “Kalau data tidak sesuai, itu konsekuensi bagi mereka (perguruan tinggi) untuk mengembalikan bantuan yang telah diberikan,” tegasnya.
Sedangkan untuk jumlah mahasiswa yang terdata, sampai saat ini ada sekitar 3.600 mahasiswa. “Tapi tadi (kemarin) ada tambahan 200-an dari Politani,” jelasnya.
Setelah rapat berakhir, diberikan waktu dua hari untuk melengkapi berkas data mahasiswa kepada pemkot. “Rabu (13/5) nanti ditargetkan sudah selesai finalisasi data, kami berharap semoga sebelum hari raya sudah terdistribusi semua,” tegasnya. Rapat itu dihadiri tujuh perwakilan perguruan tinggi di Kota Tepian. Di antaranya, Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Dirgahayu, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI, Politani dan Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda. (*/ela/dra/k8)