SAMARINDA - Untuk memenuhi kebutuhan uang di bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2020, Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan uang rupiah Rp 2,6 triliun.
"Dibanding tahun lalu, perkiraan uang tahun ini Rp 2,6 triliun atau turun 2,53 persen year on year. Prakiraan ini telah disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan perbankan di Samarinda serta beberapa kas titipan BI di Kutai Timur, Kutai Barat dan Berau," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltim, Tutuk S.H Cahyono, dalam rilisnya video conference dengan wartawan, Selasa (12/5/2020)
Tutuk menegaskan dampak pandemik covid-19 ini membuat layanan kas keliling BI dan penukaran bersama Perbankan ditiadakan.
"BI tetap melayani penukaran whosale atau retail ke masyarakat dengan memperhatikan protokol pencegahan covid-19 termasuk menyediakan hand sanitizer di sekitar penukaran uang. Uang penukaran dari bank merupakan uang baru yang telah melalui karantina 14 hari sebelum diedarkan kembali BI," ujar Tutuk.
Ditengah wabah Corona ini, BI saat ini juga mendorong masyarakat untuk menggalakkan pembayaran non tunai semakin mudah dan murah.
"Kebijakan dan insentif BI terus dilakukan agar masyarakat mudah beralih ke pembayaran non tunai. Yaitu, membebaskan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS 0 persen sampai dengan September 2020, mengembangkan fitur QRIS tanpa tatap muka dan menurunkan biaya System Kliring Nasional BI (SKNBI) menjadi Rp 1," ujar Tutuk.
Untuk menggalakkan masyarakat melakukan pembayaran non tunai, BI juga melonggarkan kebijakan kartu kredit seperti penurunan batas maksimum suku bunga menjadi 2 persen dan pembayaran minum 5 persen serta denda keterlambatan menjadi 3 persen. (mym)