TAK ada kompetisi membuat tugas Media Officer Borneo FC lebih berat. Mereka dituntut tetap aktif menyuguhkan sajian menarik di media sosial resmi tim.
Head Media Officer Borneo FC Brilian Sanjaya tak memungkiri tugas mereka menjadi lebih kompleks saat kompetisi terhenti karena pandemi Covid-19 saat ini. Sebab, minimnya aktivitas bersama membuat bahan yang diolah tipis. "Kami harus mengolah bahan lama. Dimodifikasi agar memberikan sajian yang segar," ucap Brili, sapaannya.
Tetap eksis di situasi pandemi Covid-19 menjadi keharusan. Sebab, hal tersebut untuk menjaga branding tim yang juga berhubungan dengan sponsor. "Alhamdulillah kerja sama tim di media officer sangat baik. Jadi, kami tetap bisa menjaga kuantitas dan kualitas," imbuhnya.
Selain bekerja keras membuat konten klub, Brili dkk juga harus menjaga komunikasi dengan awak media lain termasuk Kaltim Post. Sebab, pemberitaan tim harus selalu update setiap hari.
Ditambahkan Brili, Borneo FC mendapat pujian dari PSSI secara lisan. Yakni masuk tiga besar tim yang paling aktif di media sosial setelah Bali United dan Persib Bandung. "Ada juga komentar positif kalau konten kami yang terbaik. Alhamdulillah selalu bersyukur," pungkasnya. (*/abi/ndy/k16)