Bukannya mengisi waktu belajar di rumah, puluhan pelajar dari berbagai daerah justru menggelar balapan liar. Sabtu (9/5) dini hari, para pelajar itu terjaring razia anggota Polsek Anggana. Belasan kendaraan turut diamankan petugas sebagai barang bukti.
TENGGARONG–Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho melalui Kapolsek Anggana Iptu Amirudin menjelaskan, 22 orang yang diduga terlibat dalam aksi balapan liar tersebut dibawa ke Polsek Anggana. Petugas dibantu dengan relawan Satgas Covid-19 Anggana membawa belasan kendaraan tersebut sebagai barang bukti.
Ironisnya, dari hasil interogasi yang dilakukan petugas, aksi balapan liar tersebut ternyata beraroma judi. Untuk setiap kali taruhan, peserta balap liar memasang uang Rp 100 ribu.
“Sangat disayangkan karena mereka ini sebagian besar masih berstatus pelajar dan di bawah umur. Tapi justru mengisi waktu dengan balapan liar. Apalagi disertai dengan taruhan atau judi,” ujar kapolsek.
Razia yang dilakukan petugas pada dini hari itu menyusul keresahan masyarakat yang kesal dengan aksi balap liar yang dilakukan para pelajar. Yang mengejutkan adalah sebagian besar peserta yang terjaring adalah warga Samarinda. Ada juga yang masih berstatus pelajar SMP.
Petugas berpakaian preman pun disebar untuk mengamankan para pelaku. Aksi balap liar tersebut dilakukan menjelang sahur pada dini hari. Jalan di Anggana menurutnya menjadi salah satu yang menjadi tempat favorit para peserta balap liar. Terlebih menyerupai sirkuit balap dengan trek lurus dan tikungan.
“Bahkan, ada juga penontonnya yang memenuhi jalan tersebut. Jadi ini sangat meresahkan,” tambahnya.
Polisi pun mengambil tindakan dengan mengamankan sepeda motor tersebut sebagai efek jera. Nantinya, sepeda motor tersebut baru bisa diambil usai Lebaran dengan menunjukkan kelengkapan surat-surat kendaraan. (qi/kri/k8)