Di tengah pandemi Covid-19, masih ada warga yang tidak peduli dengan kesehatan tim medis. Hal ini menyebabkan satu tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Abdul Rivai terpapar, sehingga hasil rapid diagnostic test (RDT) reaktif.
TANJUNG REDEB-Direktur Utama (Dirut) RSUD Dr Abdul Rivai Nurmin Baso yang dikonfirmasi pada Minggu (10/5) membenarkan hal tersebut. Ia menuturkan, beberapa waktu lalu ada seorang pasien yang RDT-nya positif, setelah dilakukan pengecekan di salah satu puskesmas di Berau. Kemudian pasien tersebut disuruh ke RSUD tanpa surat rujukan. Jadi, petugas yang memeriksa tidak mengetahui, bahwa pasien tersebut positif. “Iya benar satu orang. Dia bertugas di poliklinik khusus Covid-19,” jelasnya.
Pasien tersebut bahkan menggunakan ojek menuju ke RSUD Dr Abdul Rivai. Nurmin pun menyayangkan kejadian ini. Pasien yang tidak paham pun, hanya disuruh petugas puskesmas, untuk menuju ke bagian belakang RSUD, tanpa diberikan surat apapun.
Pasien tersebut datang siang menjelang sore. Petugas yang berjaga pun langsung melakukan screening. Ternyata pasien yang diperiksa positif RDT-nya. Untuk inisial perawat tersebut yakni R, dengan jenis kelamin perempuan.
“Mereka tetap menggunakan APD, karena menjelang sore. APD yang digunakan tidak terlalu lengkap,” ujarnya.
Menurut Nurmin Baso, bahkan pasien pun sempat melaksanakan salat berjamaah dan berbelanja di minimarket depan RSUD Dr Abdul Rivai. Nurmin menuturkan, kejadian ini sangat fatal. Ia pun meminta seluruh petugas medis di puskesmas, apabila pasien yang positif RDT-nya, agar diantarkan ke RSUD Dr Abdul Rivai agar bisa segera diperiksa dengan APD lengkap, sehingga tidak ada lagi perawat yang menjadi korban.
“Kondisi perawat kami dalam keadaan baik. Saat ini diisolasi di Cantika Swara. Masih menunggu hasil swab juga,” pungkasnya. (*/hmd/dns/k16)