Siklus Eddy Bikin Kutai Barat Terendam

- Senin, 11 Mei 2020 | 13:24 WIB

BENCANA banjir merendam beberapa kecamatan di Kutai Barat (Kubar) disebabkan oleh sejumlah faktor. Analisis sementara kejadian banjir oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kaltim menyebut, Kubar sejak 30 April hingga 1 Mei lalu dilanda hujan sedang hingga lebat.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan, Erika Mardiyanti menjelaskan, data dari Pos Hujan Kerja Sama BMKG Kaltim, pada 30 April 2020 curah hujan tercatat di Pos Barong Tongkok sebesar 26 mm dan Pos Hujan Long Iram sebesar 18 mm. “Cuaca ekstrem mengakibatkan banjir dari luapan Sungai Mahakam di beberapa desa di Kubar,” ungkap Erika.

Berdasarkan analisis radar cuaca, setidaknya ada tujuh kali informasi warning cuaca ekstrem yang berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang. Ditunjukkan dengan nilai reflektivitas tinggi pada radar cuaca pukul 00.30 Wita, 09.10 Wita, 12.30 Wita dan 14.30 Wita di 30 April. “Kemudian pada pukul 10.10 Wita dan 12.10 Wita pada 2 Mei lalu. Dan pukul 22.20 Wita pada 5 Mei di Kukar,” paparnya.

Faktor dominan pembentuk awan hujan yang menyebabkan cuaca ekstrem itu antara lain disebabkan hangatnya suhu muka laut di sekitar perairan Kaltim. Jadi, suplai uap air untuk pembentukan awan hujan tersedia banyak. Lalu kelembapan udara yang tinggi 80-100 persen hingga lapisan 700 hektopascal (hPa), sehingga memudahkan pembentukan awan hujan.

“Selain itu, adanya siklus Eddy di Kaltim pada lapisan 925 hPa. Mengakibatkan daerah belokan angin yang memungkinkan pertumbuhan awan-awan konvektif atau awan hujan,” bebernya.

Selain itu, pihaknya memberikan informasi prakiraan tinggi gelombang wilayah perairan Kaltim dan Selat Makassar dari 8 Mei hingga hari ini (11/5). Di mana dalam rentang waktu tersebut, diperkirakan tinggi gelombang akan mencapai 2,5 meter hari ini. “Pada 10 Mei sampai 11 Mei diprakirakan tinggi gelombang berkisar antara 0,5 meter sampai 2,5 meter,” ujarnya.

Sebelumnya, di tengah pandemi corona, sejumlah warga di Kubar mesti menanggung beban lain. Bencana banjir merendam beberapa kecamatan Kamis (7/5) lalu. Meski banjir mulai berangsur surut sejak Rabu (6/5), justru banjir kiriman melanda perkampungan di hilirnya yakni lima kecamatan, yakni yakni Kecamatan Muara Pahu, Mook Manaar Bulatn, Penyinggahan, Muara Lawa, dan Damai.

Dampaknya, akses jalan sejumlah perkampungan juga ikut terputus. Sebab, ketinggian air dari 1 sampai 3,5 meter. Adapun tiga hari sebelumnya, banjir melanda 11 kecamatan. Kondisi yang memprihatinkan salah satunya di Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu. Walhasil membuat sejumlah kepala keluarga memilih mengungsi. (rdh/rom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X