NEW YORK– Little Richard tak hanya dikenal sebagai pendobrak di industri musik dunia. Dialah founding father musik rock and roll. Penampilannya sangat unik dan berbeda pada masanya. Rambut bergaya jambul alias pompadour, pakaian dengan manik-manik, dan aksi nyentrik saat berpiano.
Namun, sang legenda telah pergi untuk selamanya pada Sabtu (9/5) waktu setempat. Richard meninggal pada usia 87 tahun. Berita kepergian musisi yang terlahir dengan nama Richard Wayne Penniman itu telah dikonfirmasi putranya, Danny Jones Penniman. Diwakili pengacaranya, dia menyatakan bahwa sang ayah meninggal karena kanker tulang di rumahnya di Tullahoma, Tennessee.
Nama Richard melambung saat Tutti Frutti dirilis pada 1955. Reff ikonik a wop bob alu bob a wop bam boom dalam lagu dia buat ketika menyambi kerja sebagai tukang cuci piring. ’’Lagu itu benar-benar menyatukan banyak perbedaan. Akhirnya musikku diterima kalangan kulit putih,’’ kata Richard, sebagaimana dikutip Rolling Stone.
Selama tujuh dekade karirnya, Richard mengalami pasang surut. Musisi berjuluk Arsitek Rock and Roll itu pernah tersandung kasus penggunaan heroin dan mengalami kecelakaan fatal.
Kepergian ’’angkatan’’ pertama penerima bintang Rock and Roll Hall of Fame itu pun disambut duka oleh musisi veteran. ’’Dia adalah inspirasi terbesarku dalam hal musik, vokal, dan visual. Aku beruntung bisa bekerja sama dengannya untuk album Duets pada 1993,’’ tulis Elton John di Instagram.
Mick Jagger ikut menyatakan kehilangan. Vokalis The Rolling Stones tersebut menceritakan pengalamannya saat tur konser dengan Richard. ’’Aku selalu memperhatikan aksinya tiap malam, belajar menghibur dan mengajak audiens. Dia sangat murah hati dalam berbagi nasihat,’’ ungkapnya di Instagram.
Di Twitter, Bob Dylan juga menyampaikan belasungkawa. ’’Aku sangat berduka. Dia adalah bintang dan cahaya penerang saat aku kecil. Dialah semangat yang membuatku melakukan segalanya,’’ cuit pelantun Knockin’ on Heaven’s Door itu. (Rolling Stone/Billboard/fam/c18/jan)
