MADRID-Meski bersahabat, Rafael Nadal kali ini tidak sepakat dengan ranking satu dunia Novak Djokovic. Petenis asal Spanyol itu kemarin buka suara untuk menanggapi keengganan Nole sapaan akrab Djokovic menggunakan vaksin untuk menangkal Covid-19.
Dalam wawancara dengan koran lokal Spanyol La Voz de Galicia, Nadal menyebut memang tidak ada paksaan untuk setiap orang menggunakan vaksin atau tidak jika nanti barang tersebut sudah tersedia. Namun, sebagai petenis profesional, hal itu menjadi wajib dilakukan jika memang diharuskan oleh federasi tenis internasional. "Ini tentang mematuhi sebuah aturan. Tidak lebi dari itu," ucap Nadal.
Nadal menambahkan, Federasi tentu membuat aturan setelah berfikir panjang. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk melindungi kepentingan satu pemain. Melainkan seluruh petenis yamg terlibat dalam satu kompetisi.
"Jika Djokovic ingin tetap bermain tenis di level tertinggi dia harus mau divaksin," ucap Nadal. "Aturan itu juga berlaku untukku dan semua orang. Aturan itu sama dengan saat ini di mana kita diwajibkan untuk tetap berada di rumah," tambah ranking dua dunia tersebut.
Sebelumnya, Djokovic mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Petenis Serbia itu mengatakan bakal menolak menggunakan vaksin meski itu akan menjadi kewajiban untuk semua orang yang akan bepergian. Namun, beberapa hari setelah mengatakan itu dia kembali mengatakan bisa berubah pikiran.
Nadal sendiri mengaku pesimis kompetisi tenis bisa kembali digelar pada tahun ini. Pengumpul 19 gelar grand slam itu memberi alternatif lebih baik seluruh kalender kompetisi tenis tahun ini ditunda dulu. Sebagai gantinya semua pihak bisa mempersiapkan kalender kompetisi tahun depan dengan lebih baik dan siap.
Djokovic dan Nadal sejauh ini memang bersaing ketat di pentas tenis tertinggi. Djokovic saat ini sudah mengumpulkan 17 gelar grand slam. Sementara Nadal 19 gelar. Kali terakhir Djokovic merebut trofi mayor adalah pada Januari lalu saat memenangi Australia Terbuka. (irr)