TENGGARONG–Upaya penanggulangan Covid-19 di Kukar dengan melakukan pengadaan alat PCR (polymerase chain reaction) terhambat. Proses pengiriman yang memakan waktu karena terbatasnya jasa ekspedisi, membuat pemerintah dan masyarakat harus bersabar.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kukar Edi Damansyah kepada Kaltim Post, belum lama ini. Menurut dia, alat PCR tersebut sudah dipesan untuk memenuhi kebutuhan RSUD AM Parikesit. Namun, kata dia, kini masih proses pengiriman.
Akan tetapi, pihaknya terus mengupayakan agar alat tersebut segera sampai ke Kukar. “Tinggal proses pengirimannya saja lagi. Sebab, tidak semua perusahaan ekspedisi jalan seperti biasa. Apalagi sekarang seluruh dunia membutuhkan alat tersebut,” ujar bupati.
Hanya, dia mengaku optimistis jika alat tersebut dalam waktu dekat akan berada di Kukar dan memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19. Pihaknya juga sambil melakukan persiapan dari sisi sumber daya manusia (SDM) untuk mengoperasikan dan menggunakan alat tersebut.
“Tapi, berbagai kesiapan lainnya sambil dilakukan oleh pihak rumah sakit,” tambah bupati.
Diwartakan sebelumnya, Komitmen Pemkab Kukar untuk melakukan penanganan Covid-19 di Kukar begitu tinggi. Bupati Kukar Edi Damansyah didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar Martina Yulianti mengatakan, pihaknya membeli alat PCR.
Bupati mengatakan, alat PCR tersebut berfungsi mendiagnosis sampel swab bagi warga yang diduga terdapat virus corona dalam tubuhnya. Sedangkan selama ini, untuk mengetahui hasil uji swab pasien, sejumlah sampel swab harus dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) di Surabaya. Jadi, memerlukan waktu yang lama untuk menunggu hasil uji swab tersebut.
“Jadi, jika Kukar sudah punya alat PCR sendiri, maka hasil uji sampel swab lebih cepat diketahui,” ujarnya. (qi/kri/k8)