PROKAL.CO,
Sakit perut merupakan keluhan yang umum dialami setiap orang. Ketika sakit perut biasanya merasakan kram, mulas, atau rasa seperti tertusuk. Namun, perlu diketahui perbedaan letak rasa nyeri menunjukkan diagnosa penyakit berbeda. Begitu juga perasaan sakit yang dialami, mengindikasikan keluhan lain.
DIJELASKAN dr Carta A Gunawan SpPD-KPTI FINASIM, jenis-jenis penyakit dapat didiagnosa usai mendeteksi dari di mana gejala nyeri itu muncul. Hal ini disebabkan karena perut mengandung banyak organ penting dan ujung saraf.
“Tentu saja enggak bisa disamakan. Tidak jauh berbeda dengan sakit kepala, mungkin beberapa orang merasakan nyeri di kepala karena stres dan terlalu banyak pikiran. Tapi sebagian orang lainnya mungkin menunjukkan gejala vertigo, atau separahnya bisa kanker otak. Sama halnya seperti perut apalagi di dalam begitu banyak organ penting,” jelas internis RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda itu.
Pertama keluhan pada perut yang disebabkan dehidrasi atau tubuh mengalami kekurangan cairan. Carta menjelaskan, selain bisa membuat haus berlebih, kekurangan asupan minum juga dapat menimbulkan banyak gejala salah satunya kram. Dia mengungkapkan, secara umum kram perut karena dehidrasi tidak begitu memberikan efek berbahaya. Tapi sensasi sakitnya cukup membuat pasien tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa. “Penyebab banyak, baik itu cuaca panas, hingga melakukan olahraga atau pekerjaan berat dan kurang minum. Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu dan terkena masalah kesehatan tertentu juga bisa jadi pemicu,” ucapnya.
Untuk meminimalkan, Carta menganjurkan konsumsi air cukup. Terlebih jika Anda harus beraktivitas berat. Mengonsumsi air amat membantu, tanpa adanya cairan yang melumasi atau mendinginkan tubuh dan menurunnya kadar potasium dan sodium, maka otot akan mengalami kram.
Selanjutnya ada sakit perut yang diikuti gejala lain. Carta mengungkapkan hal ini bisa merujuk pada divertikulitis. Penyakit ini sering juga disebut dengan peradangan divertikula yang terjadi di area saluran pencernaan. Terjadi karena pencernaan makanan yang bergerak sangat lambat melalui usus besar. Tekanan yang diakibatkan makanan pada usus besar dapat menyebabkan beberapa titik di usus besar menjadi lemah. Walhasil, terbentuk abses-abses kecil pada dinding kolon.