Justin Gaethje membuktikan dirinya pantas menantang atlet UFC papan atas. Dalam UFC 249, Gaethje secara mantap mengalahkan Tony Ferguson di ronde kelima dengan kemenangan TKO dan berhak sabu juara kelas ringan interim. Ya, wasit Herb Dean menghentikan pertarungan di ronde kelima, karena Tony sudah sangat kepayahan dengan wajah bonyok dan luka yang mengucurkan darah.
Dalam sesi jumpa pers, Justin terang-terangan ingin menantang sang penguasa di kelas ringan, Khabib Nurmagomedov. "Tentu saya ingin menantang yang terbaik, Khabib," terangnya dalam sesi jumpa pers usai pertandingan itu. Dalam pertarungan itu, Justin yang hanya sebagai pemeran pengganti Khabib melawan Tony, sukses menyiksa Tony.
Tony memulai ronde pertama dengan pergerakan yang susah ditebak. Namun Justin Gaethje Gaethje mencoba merusak pertahanan Ferguson dengan pukulan hook kiri dan tendangan ke arah kaki.
Namun, kedua petarung sama-sama luput dalam tukar-menukar pukulan berat. Ronde pertama berakhir dengan keunggulan tipis Gaethje yang tampak lebih agresif. Di awal ronde kedua, pertukaran pukulan terus terjadi Justin Gaethje terus kelihatan unggul dengan berhasil mendaratkan beberapa pukulan.
Pertarungan UFC 249, Tony Ferguson vs Justin Gaethje. (Douglas P. DeFelice/Getty Images)
Namun, Tony Ferguson punya dagu yang kuat sehingga laga terus berlangsung kendati dia menerima beberapa pukulan yang cukup keras.Kalah dari segi pukulan, Ferguson mencoba mencari celah dengan sejumlah tendangan ke kaki Gaethje. Kelihatan banyak terpukul, Ferguson malah sukses mendaratkan uppercut yang nyaris membuat Gaethje terjatuh.
Di awal ronde ketiga, darah mulai mengucur dari sekitar mata kiri Ferguson. Benturan dan pukulan Gaethje kelihatan mulai melukai Ferguson. Satu pukulan kanan Gaethje kembali masuk dan kali ini melukai bagian bawah mata kanan Ferguson. Sebuah sapuan kaki Ferguson sempat membuat Gaethje terjatuh, tetapi dia langsung bangkit lagi. Ronde ke-3 ditutup dengan Gaethje semakin terlihat dominan dengan pukulan-pukulannya.
Di ronde ke-4 situasi belum berubah. Gaethje terus menyiksa Ferguson dengan pukulan dan tendangan bawah. Tetapi, Ferguson juga luar biasa karena tak kunjung terjatuh menerima siksaan Gaethje.
Tidak bisa tidak, melihat jalannya laga, Ferguson harus bisa menyelesaikan Gaethje di ronde terakhir karena tidak mungkin mengharapkan kemenangan angka.
Namun, Gaethje terus mendominasi, mendaratkan pukulan kanan-kiri kepada Ferguson.Seperti pernyataannya dalam jumpa pers sebelum pertarungan, Gaethje tampil sabar tetapi pukulan-tendangannya jelas menyakiti Ferguson. Akhirnya, walaupun Ferguson masih berdiri, wasit Herb Dean menyudahi pertarungan. Gaethje menang TKO di ronde kelima. (pro)