Leher Istri Digergaji karena Selingkuh, yang Meninggal Malah Suaminya, Kok Bisa?

- Minggu, 10 Mei 2020 | 11:41 WIB

MALANG- Peristiwa sadis terjadi di Desa Klampok Kecamatan Singosari Sabtu (9/5) sekitar pukul 17.00. Seorang suami bernama Khoirul, 37, tega menggorok leher istrinya sendiri, Astutik, 34 dengan gergaji.

Kapolsek Singosari AKP Farid Fathoni mengatakan, alasan Khoirul menggorok istrinya itu diduga karena cemburu. “Istrinya itu diduga selingkuh. Saat ditanya, pelaku (Khoirul) mengaku istrinya memang selingkuh,” ujar Farid saat dihubungi Radar Malang Sabtu (9/5). Sebelum menggorok istrinya sendiri, kata Farid, Khoirul sempat terlibat perdebatan dengan istrinya di rumah.

“Jadi awalnya mereka cekcok dulu. Karena terbawa emosi akhirnya pelaku ini menggorok lehernya (Astutik),” katanya. Setelah menggorok, lanjut Farid, Khoirul pun mencoba untuk bunuh diri dengan melompat dari lantai dua rumahnya. Namun, percobaan bunuh diri tersebut gagal.

“Khoirul sempat terkapar tapi masih bisa berdiri akhirnya dibawa ke rumah warga sekitar,” kata Farid. Tak ayal, peristiwa ini membuat heboh warga. Apalagi, beberapa orang warga sempat mendengar suara teriakan dari rumah Khoirul.

“Dan di sana ditemukan sang istri yang mengerang kesakitan dalam kondisi berdarah dan akhirnya dibawa ke rumah sakit,” kata Farid. Saat ini pun, lanjut Farid, Astutik menjalani perawatan sekaligus visum di RSSA. “Istrinya, saat ini masih hidup. Kami juga sedang olah Tempat Kejadian Perkara,” tukasnya.

Usai menggorok leher istrinya sendiri, Khoirul, 37 dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Mapolsek Singosari, malam ini. Namun, tak lama setelah tiba di Mapolsek, Khoirul meninggal dunia. Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Singosari, AKP Farid Fathoni saat dihubungi Radar Malang Sabtu (9/5).

Farid mengatakan Khoirul meninggal setelah akan dimintai keterangan di Mapolsek Singosari. Khoirul, kata Farid, tiba-tiba merasa mual dan pusing pada saat di Mapolsek.

“Jadi awalnya dia dirawat dulu di Puskesmas setelah mencoba bunuh diri itu. Tapi kata Dokter keadaannya tidak apa apa. Terus kami bawa ke Mapolsek dengan ambulance. Beberapa saat dia merasa mual dan pusing,” ujarnya. “Akhirnya ambulance yang belum sempat pergi itu kami pakai lagi dan pelaku dirawat lagi,” imbuhnya. 

Setelah dinyatakan meninggal dunia, lanjut Farid, Khoirul dibawa ke RSSA Kota Malang untuk menjalani otopsi.“Sekarang sedang diotopsi di RSSA,” kata ia. (dhe/pojoksatu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Desak MK Tak Hanya Fokus pada Hasil Pemilu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:36 WIB

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB
X