Mendadak Imam

- Sabtu, 9 Mei 2020 | 12:52 WIB

Bambang Iswanto

Dosen Institut Agama Islam Negeri Samarinda

 

 

JURUS “maut” yang sering dilontarkan seorang lelaki kepada perempuan yang akan diajak serius adalah melontarkan ungkapan “Saya siap menjadi imammu”. Tidak jarang perempuan yang mencari pasangan hidup juga sering mengungkapkan “Saya mencari lelaki yang bisa menjadi imamku”.

Ungkapan imam di atas, lebih berkonotasi kepada kepala rumah tangga, yang bisa menakhodai rumah tangga dengan baik. Namun, tidak ada salahnya dikaitkan dengan kemampuan memimpin dalam segala hal. Tidak hanya urusan dunia, tapi yang menyangkut urusan akhirat. Termasuk urusan menjadi imam dalam salat.

Ketika masjid-masjid dan musala tidak menyelenggarakan salat Tarawih seperti Ramadan sebelumnya, namun gairah melaksanakan Tarawih tetap ada. Maka keinginan mulia seperti itu harus diwujudkan di rumah. Keluarga menginginkan kehadiran imam di rumah untuk melaksanakan Tarawih. Sangat disayangkan salah satu keutamaan Ramadan tertinggal karena ketiadaan imam, padahal niat sudah menggebu.

Ramadan adalah bulan spesial yang dihadirkan Allah kepada hambanya. Salah satu kekhususan yang tidak ada pada bulan lain adalah adanya salat Tarawih pada malam hari. Ibadah itu banyak keutamaannya. Sayang untuk ditinggalkan. Penghentian penyelenggaraan tarawih di masjid dan musala jangan jadi penghalang bagi orang yang ingin meraih keutamaan Ramadan secara maksimal. Salat tetap bisa didirikan di rumah.

Bagi kepala keluarga yang sudah biasa menjadi imam, atau ada anggota keluarga bisa menjadi imam. Salat Tarawih di rumah bukanlah rintangan. Berbeda halnya dengan keluarga yang dipimpin kepala keluarga atau anggota keluarganya yang tidak pernah menjadi imam tarawih, tentu ada tantangan tersendiri untuk menyelenggarakan tarawih di rumah.

Itu bukan perkara sulit untuk diatasi. Islam itu sebenarnya agama yang mudah. Jika ada kesulitan, agama pasti akan memberikan kemudahan-kemudahan agar pemeluknya bisa merasakan nikmatnya beragama. Kadang-kadang sering manusia sendiri yang mempersulit diri, sehingga sesuatu yang mudah dibuat menjadi sulit.

AGAMA ITU MUDAH

Ibadah puasa yang merupakan ibadah wajib saja, ada dispensasi ketika dalam pelaksanaannya menemui hambatan. Bagi orang yang yang sulit berpuasa ketika melakukan perjalanan berat, maka diberikan keringanan untuk tidak berpuasa dan menggantinya pada lain hari.

Hal demikian berlaku pula untuk yang sakit atau ibu hamil yang berat untuk berpuasa. Itulah satu contoh dari sekian banyak contoh bahwa Islam bukan agama yang sulit. Sesuatu yang mendatangkan kesulitan pasti ada solusi yang meringankannya, al-Mayaqqah Tajlibu at-Taisir demikian bahasa fikihnya.

Tidak berbeda dengan urusan melaksanakan ibadah Tarawih di rumah. Bagi para imam dadakan, diperkenankan melaksanakan tarawih dengan versi paling ringan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X