JAKARTA – Nova Arianto menantikan gajinya di timnas Indonesia. Sampai saat ini, gajinya sebagai asisten pelatih timnas U-19 belum dibayarkan PSSI. Padahal, biasanya setiap masuk tanggal 5, gaji sudah cair. ’’Iya belum. Saya juga belum tanya ke PSSI,’’ ujarnya.
Tentu ini jadi tanda tanya besar. Sebab, PSSI sebelumnya menyebut tidak akan ada pemotongan untuk gaji pelatih timnas. Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi bahkan menyatakan bahwa gaji pelatih timnas masih full. ’’Iya, gaji pelatih timnas Indonesia untuk bulan April 2020 masih dibayar penuh,’’ katanya 1 Mei lalu.
Tapi, faktanya, justru gaji tersebut terlambat cair. Ketika dikonfirmasi, Yunus menyebut masih dalam proses untuk pencairan gaji timnas. Dia juga tetap pada komitmen tidak akan ada pemotongan untuk gaji April. ’’Setahu saya iya (penuh),’’ ungkapnya.
Soal gaji Shin Tae-yong, pihaknya sudah meminta Direktur Teknik Indra Sjafri untuk berkomunikasi. Terutama dengan agen pelatih asal Korea Selatan tersebut. ’’Iya sudah diminta untuk berkomunikasi dengan STY dan agensinya,’’ tuturnya.
Yunus mengakui saat ini kondisi keuangan PSSI memang sangat sulit. Pandemi korona membuat sponsor tidak mencairkan dana kepada PSSI karena tidak ada pertandingan. ’’Saat ini PSSI belum ada pendapatan,’’ katanya.
Karena itu, dia sendiri tidak menjamin bisa menggaji full untuk beberapa bulan ke depan bagi pelatih serta stafnya. Apalagi bagi Shin Tae-yong yang cukup menguras kocek PSSI tiap bulannya. ’’Jadi, bagian keuangan sedang mengatur tentang penggunaan dana, mana yang prioritas mana yang tidak. Sehingga semua bisa berjalan lancar,’’ katanya.
Bukannya berpangku tangan, Yunus menegaskan PSSI akan terus berusaha agar bisa membayar gaji pelatih dan staf timnas secara full. Walau kondisinya tidak memungkinkan, PSSI tetap mencari jalan yang terbaik. ’’Ketua Umum (Moch Iriawan) tetap berusaha agar semua proses pembayaran teratasi dengan baik,’’ pungkasnya. (rid/c17/ali)