TENGGARONG—Kiper Mitra Kukar I Putu Pager Wirajaya memetik hikmah di balik terhentinya kompetisi musim ini. Sejak beberapa hari terakhir, eks PSIM Jogjakarta itu mulai berpikir mencari sumber pendapatan lain selain gaji sebagai pemain sepak bola. Bisnis garmen kini menjadi sektor yang begitu menggiurkannya.
Putu mengatakan, sejauh ini dirinya hanya mengandalkan sepak bola sebagai satu-satunya sumber pemasukan. Walhasil, ketika kompetisi terhenti karena kondisi force majeure seperti saat ini, pemasukan Putu berkurang drastis. Gaji pun dia hanya menerima 25 persen dari gaji normalnya.
Sejatinya Putu sudah pernah menjalani bisnis jual jersey. Namun, karena kesibukannya sebagai pemain bola, bisnis itu pun mati suri. “Pernah usaha tapi enggak fokus, jadi enggak jalan lagi,” ungkap Putu.
Kini setelah berpikir matang, Putu mulai berpikir untuk serius bisnis. Hanya, saat ini dirinya berfokus belajar cara menjalankan bisnis tersebut agar tak gagal lagi. “Saya suka desain, jadi pengin belajar dulu cara mengaplikasikannya ke bisnis yang akan dijalankan nanti. Kalau sudah benar-benar siap, baru akan mulai action,” kata dia.
Putu menyadari, profesinya sebagai pemain bola tak bersifat selamanya. Untuk itu, dia sudah harus menata bisnis agar setelah kariernya sebagai pesepak bola berakhir, dirinya masih memiliki pemasukan lain. “Harus sedia payung sebelum hujan,” pungkasnya. (don/ndy/k16)