Jaga Pasokan, Harga Bahan Pokok Stabil

- Jumat, 8 Mei 2020 | 14:09 WIB
Harga kebutuhan pokok diproyeksi tidak akan mengalami gejolak signifikan. Pasalnya Pemprov Kaltim telah memastikan pasokan berada pada level aman.
Harga kebutuhan pokok diproyeksi tidak akan mengalami gejolak signifikan. Pasalnya Pemprov Kaltim telah memastikan pasokan berada pada level aman.

BALIKPAPAN - Harga kebutuhan pokok diproyeksi tidak akan mengalami gejolak signifikan. Pasalnya Pemprov Kaltim telah memastikan pasokan berada pada level aman. Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim (Sekdaprov Kaltim) Muhammad Sa’bani mengatakan, para distributor selalu diawasi dan diminta menjaga pasokan. Dengan begitu kenaikan harga bisa dikendalikan.

“Jangan menimbun dan menaikkan harga semena-mena. Kita harapkan Bulog dapat menyuplai lebih banyak lagi kebutuhan penting lainnya. Jangan sampai terjadi kekosongan pasokan,” katanya, Kamis (7/5).

Sa’bani menjelaskan pemantauan ketersediaan kebutuhan pokok diperlukan agar memastikan tidak ada kelangkaan di pasar dan menjamin kebutuhan masyarakat terpenuhi. “Kita imbau masyarakat tetap tenang dan tidak membeli secara berlebihan. Juga para pedagang jangan mengambil kesempatan dalam situasi atas pemberlakuan pembatasan oleh pemerintah,” jelasnya.

Berdasarkan hasil pantauan petugas monitoring harga di pasar kabupaten dan kota, stok pangan cukup sampai tiga bulan ke depan. Harga masih tetap stabil meski masih ada komoditas yang langka seperti gula pasir. “Dalam waktu dekat ini melalui dinas terkait akan dilakukan pasar murah sebagai upaya untuk pemenuhan bagi masyarakat. Paling tidak untuk menekan harga,” ungkapnya.

Menurutnya, kondisi tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Aktivitas atau daya beli masyarakat menurun, demand pasti menurun justru harga lebih terjangkau. Yang lebih dimonitor adalah pasokan. Jika terjadi hambatan pasokan langka, harga naik.

Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Arzaedi Rahmad, pada masa penyebaran virus corona daya beli masyarakat Balikpapan turun drastis hingga 50 persen. “Kalau normal, konsumsi ayam di Balikpapan secara keseluruhan mencapai 43 ribu ekor per hari, tapi pas saya monitor hanya 20 ribu per hari. Artinya daya beli masyarakat turun 50 persen,” ujarnya.

Turunnya daya beli masyarakat menyebabkan harga ayam pun sempat anjlok dari sebelumnya Rp 21 ribu per kg menjadi Rp 15 ribu per kg. “Harga seperti saya contohkan ayam itu dalam dua minggu kemarin sempat turun, sekarang kembali ke harga normal Rp 19 ribu hingga Rp 21 ribu per kg,” katanya.

Dia mengungkapkan, kini setiap hari harga di pasar terus dipantau dan terus di-update perkembangannya dan dimasukkan dalam aplikasi. Karena kini Pemkot Balikpapan telah bekerja sama dengan Gojek. “Jadi update harga itu jika ada lonjakan secepatnya langsung masuk. Tidak menunggu sehari-dua hari,” katanya. (aji/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X