Pemandangan Tak Biasa saat Ramadan di Lokasi Wisata Bontang Kuala

- Rabu, 6 Mei 2020 | 15:30 WIB

Ramadan tahun ini terasa berbeda di Bontang Kuala. Wisata kuliner di sana yang kerap dibanjiri pengunjung saban tahun itu kini tak lagi terlihat. Wabah corona jadi pemicunya.

 

ADIEL KUNDHARA, Bontang

 

GELOMBANG laut tidak seperti biasanya, Senin (4/5). Selaras dengan potret ujung kawasan wisata kuliner Bontang Kuala. Terlihat sepi. Tidak ada pengunjung yang duduk di dermaga sembari menunggu mentari bersembunyi di ufuk barat. Bahkan akses menuju dermaga diportal dengan kayu dan tumpukan kursi. Panorama itu tersaji di tengah wabah pandemi Covid-19.

Mahlia Fitria, warga RT 7, Kelurahan Bontang Kuala, Bontang menyebut keadaan sudah sepi sejak sepekan sebelum memasuki Ramadan. Biasanya puluhan kaum muda-mudi selalu berada di dermaga. Bahkan, lokasi depan huniannya kerap dijadikan tempat parkir kendaraan roda dua. “Sekarang sepi seperti kuburan. Apalagi kalau malam,” beber Mahlia.

Pasalnya, akses hanya dipakai oleh warga sekitar. Situasi itu sangat kontras dibandingkan tahun lalu. Apalagi saat hari libur atau akhir pekan. Puncak keramaian sekitar pukul 16.00 Wita hingga 18.00 Wita. “Saat ini malam hari tidak boleh orang luar masuk Bontang Kuala,” ucap perempuan berusia 34 tahun itu.

Di depan bangunan panggung terdapat tujuh anak sedang duduk. Kursi-kursi yang ditata rapi dan kosong menjadi saksi mereka. Persis di muka lapak yang biasanya menawarkan makanan dan minuman ringan.

Caca, warga Kelurahan Kanaan, Bontang Barat mengaku berada di lokasi tersebut untuk bertemu dengan rekan sejawatnya. “Ini sambil menunggu buka puasa,” kata perempuan berusia 16 tahun itu.

Ia mengetahui penutupan kafe maupun lapak di salah satu ikon Bontang itu. Sehari sejak aturan tersebut diberlakukan. Pelajar yang masih berstatus pelajar SMP itu mengaku intensitas berkunjung ke Bontang Kuala menurun. Sebelumnya, tiap pekan selalu menuju tempat tersebut. Belakangan justru lewat sebulan baru kembali datang.

Aktivitas warga di masa pandemi Covid-19 tidak banyak berubah. Kegiatan olahraga seperti bermain futsal tetap dilakukan. Tepatnya di lapangan depan panggung. Pun demikian dengan berlayar menuju tengah laut untuk menangkap ikan. Perahu pun hilir-mudik di samping anjungan dermaga. Saban malam di lapangan maupun terminal juga dijadikan tempat bermain anak. Mulai gobak sodor hingga sepak bola api.

Namun, sepinya pengunjung berimbas pada pendapatan pemilik usaha pusat oleh-oleh Bontang Kuala. Heldi, pedagang ikan kering dan terasi mengaku hanya memperoleh untung Rp 50 ribu saban hari. Padahal biasanya omzet penjualan tembus di angka Rp 300 ribu tiap hari. Bahkan, waktu hari libur bisa meraup Rp 500 ribu. “Sekarang turun hingga 90 persen,” ungkap Heldi.

Rata-rata pembeli merupakan pengunjung dari luar daerah. Ramadan lalu, pembelian masih signifikan mengingat warga Kota Taman masih bisa mudik. Secara otomatis membawa oleh-oleh khas Bontang.

Imbas dari sepi pembeli mengakibatkan pasokan stok masih berlimpah. Walaupun daya tahan ikan hanya bisa sebulan. Sebelumnya, pembelian bahkan nyaris tidak ada. Terutama pada awal pemberlakuan pembatasan akses. Pasalnya, warga luar dilarang masuk Bontang Kuala. “Akhirnya kami protes ke kelurahan karena pendapatan pasti nihil,” sebutnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X