“Wabah Gini Jadi Takut Suami Kena PHK, Ada Bantuan Menjadi Lega”

- Selasa, 5 Mei 2020 | 14:44 WIB

Hasil donasi yang digalang Kaltim Post tak hanya dirasakan oleh tenaga medis. Tapi juga warga yang terdampak wabah corona.

 

ULIL MU'AWANAH, Balikpapan

 

NAGITA membuka pintu dan menyapa dengan polosnya, (4/5). Ada senyum malu-malu dari wajah mungilnya. Pintu berbahan tripleks dengan warna usang itu ditutup lagi. Tak lama, bocah enam tahun itu kembali keluar mengenakan hijab, didampingi Dwi Novi. Perempuan itu adalah bibinya. Tempatnya kini menyandarkan hidup.

Bangunan rumah berkolong. Berbahan kayu yang mulai jabuk itu berdecit ketika berjalan di atasnya. Genangan air keruh warna hijau berada di bawah bangunan. Lubang di atapnya tampak terlihat ketika mengintip ke dalam bangunan yang hanya memiliki satu ruang tidur tanpa ruang tamu itu.

Pintu kamar mandi yang hanya berupa seng yang berkarat juga menjadi warna yang berbeda di rumah dengan warna abu yang memudar. Rumah itu hanya tersedia kamar mandi. Sedangkan bila ingin buang air besar atau kecil, mereka harus pergi semak belukar di belakang rumah.

Kedua orangtua Nagita telah tiada. Nagita dan kelima saudaranya dulu menetap di Penajam Paser Utara (PPU). Setelah kehilangan orang yang mengasuhnya, dia diboyong ke Balikpapan bersama dua kakaknya. Sedangkan tiga saudara lainnya masih bersama keluarga di Penajam.

Kini di sebuah bangunan di kawasan Kariangau, Balikpapan Barat, tak jauh dari area pemakaman umum, Nagita dan Dwi Novi hidup bersama. Bangunan berupa gudang itu disekat menjadi dua bagian. Satu ditempati para buruh yang bekerja di pembuatan keramik. Pendapat keluarga itu pas-pasan. Rp 2 juta diterima tiap bulan dari suami Novi yang bekerja di pabrik keramik. Uang itu untuk memenuhi keperluan hidup delapan orang.

Selain Nagita dan kedua saudaranya, ibu Novi menetap bersama mereka. Tiap bulan, uang juga harus dikirim ke Surabaya, mengingat kedua anak kandung Novi hidup terpisah di sana. Di tengah pandemi corona, Novi bercerita, dirinya harus cermat menggunakan dana. Ketika mendapatkan parsel sembako dari Kaltim Post, Novi bersyukur.

Melalui sumbangan dari para donatur dan pembaca setia Kaltim Post, Novi berdoa agar kegiatan berbagi itu bisa meringankan beban banyak orang. Apalagi di tengah kondisi sekarang. “Sekarang lagi wabah gini jadi takut kalau suami saya kena PHK (pemutusan hubungan kerja). Ada bantuan dari Kaltim Post, bisa membuat warga seperti kami lega,” ucapnya.

Doa-doa itu pun sama ketika bertemu Astaniah, warga RT 31, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. Perempuan 70 tahun itu menggantungkan hidup dengan berjualan di warung sederhana. Pendapatan yang tak menentu, dia menumpang di rumah keluarga. Astaniah hidup seorang diri, tanpa didampingi anak atau suami. Ada pula Suparman, warga RT 44, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara.

Dulunya dia buruh. Sejak menderita strok, dia tak memiliki penghasilan. Dan masih banyak lagi warga tidak mampu yang dijumpai awak media. Kemarin, rombongan Kaltim Post yang dipimpin Pemimpin Redaksi Faroq Zamzami itu menyerahkan langsung puluhan parsel ke warga yang terkena dampak wabah di Balikpapan. Warga terdampak corona yang tinggalnya tak jauh dari Gedung Biru Kaltim Post di Kota Minyak pun tak ketinggalan mendapatkan bantuan.

“Hasil donasi ini sebelumnya kami pergunakan untuk pembelian APD (alat pelindung diri). Sudah kami serahkan lebih dulu ke rumah sakit. Dana tersisa kami belikan sembako bagi warga yang terdampak corona. Semoga bisa meringankan beban mereka,” ucap Faroq.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X