BALIKPAPAN - PT Pertamina optimistis mega proyek refinery development master project (RDMP) Kilang Balikpapan bisa selesai sesuai target yang ditetapkan meski saat ini terganggu penyebaran virus corona. Pengerjaan infrastruktur terus dikebut dengan memaksimalkan tenaga kerja yang ada.
Project Coordinator RDMP RU V Balikpapan dan Lawelawe Djoko Koen Soewito mengatakan, pandemi Covid-19 juga berdampak pada aktivitas pengerjaan proyek. Pasalnya banyak pekerja baru tidak bisa masuk. “Saat ini kami terpaksa memaksimalkan pekerja yang ada,” bebernya, setelah menyerahkan bantuan ke Pemkot Balikpapan, Senin (4/5).
Djoko mengaku, sudah satu bulan tidak ada penambahan atau pekerja yang keluar. Tenaga kerja baru tidak bisa masuk dan yang ada di Balikpapan tidak bisa keluar. Untuk menekan penyebaran virus corona, pihaknya juga ketat menjalankan protokol pencegahan Covid-19.
“Untuk tenaga khusus yang masuk pun harus melewati protokol Covid-19. Seperti welder khusus di bawah laut. Itu khusus, jadi tenaganya dari luar. Tidak bisa langsung kita datangkan begitu saja,” ucapnya.
Pihaknya saat ini memilih memaksimalkan tenaga kerja yang ada. Karena tidak bisa melakukan penambahan. Untuk target, pihaknya akan kejar saat proses konstruksi. Progres saat ini masih masuk Engineering Procurement Construction (EPC). “Kami optimistis saat konstruksi nanti bisa terkejar. Untuk progress dari total keseluruhan baru sekitar 16 persen,” terangnya.
Sebelumnya, target kilang Balikpapan ini sampai akhir tahun mencapai 40 persen. Sebagai informasi, proyek RDMP Kilang Balikpapan selain akan meningkatkan kapasitas kilang 100.000 barel per hari (BPH) juga akan meningkatkan kualitas produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V. Proyek dengan nilai investasi USD 6,5 miliar ini direncanakan mulai beroperasi pada Juli 2023. (aji/ndu/k18)