LONDON -Wacana duel unifikasi antara pemilik sabuk juara dunia kelas berat WBA, WBO, IBF, IBO Anthony Joshua melawan juara dunia kelas berat versi WBC Tyson Fury memasuki babak baru. Kubrat Pulev, petinju yang seharusnya menjadi lawan Joshua selanjutnya di laga wajib mempertahankan sabuk IBF memberi sinyal siap mundur. Itu jika pihak Joshua datang kepadanya dan meminta bertarung dulu melawan Fury.
Joshua dan Pulev sejatinya dijadwalkan naik ring pada Juni mendatang di Tottenham Hotspur Stadium London. Tapi rencana itu tertunda lantaran pandemi Covid-19. Tanggal baru perihal duel tersebut juga belum ditentukan sampai saat ini.
Sejak saat itu pihak Joshua juga mulai membuka rencana lain. Yakni langsung bertarung melawan Fury daripada Pulev. Yang paling bersemangat melontarkan wacana tersebut adalah promotor Joshua, Eddie Hearn.
Pulev sejatinya berat melepas duel kontra Joshua. Ini pertarungan yang dia tunggu-tunggu sejak lama. Keduanya sempat direncanakan bertemu pada 2017. Namun pertarungan saat itu batal gara-gara Pulev mengalami cedera. "Kontrak sudah ditandatangani. Semua sudah siap. Aku tidak mau menunggu lagi," ucap petinju asal Bulgaria tersebut dilansir Metro.
Pulev menyinggung tentang posisinya saat ini sebagai penantang wajib Joshua untuk mempertahankan gelar IBF. Dia berharap aturan itu tetap dihormati semua pihak. "Aku tidak peduli tentang siapa yang mau melawan dia (Joshua) atau dia mau melawan siapa. Aturannya sudah jelas," ucap Pulev.
Namun, petinju 38 tahun itu masih membuka pintu negoisasi. Dia menyebut mau mundur dari duel tersebut asal mendapat tawaran yang pantas sebagai kompensasi. "Semua masih bisa terjadi. Jika ada seseorang yang datang kepadaku lantas menawarkan sesuatu, aku tak tahu lagi. Tapi yang jelas saat ini aku masih menginginkan pertarungan ini," jelasnya.
Duel Fury kontra Joshua memang lebih menarik perhatian. Co promotor Fury, Frank Warren bahkan menyebut sudah ada beberapa tawaran dari organisasi maupun negara-negara di luar Inggris yang ingin menjadi lokasi pertarungan tersebut. Salah satu yang paling santer diberitakan adalah Saudi Arabia. Namun, Warren memastikan semuanya baru dalam tahap penawaran. Belum ada kesepakatan apapun. "Belum ada satupun yang konkrit tentang rencana duel ini (Fury vs Joshua)," ucap Warren. (irr)