Joshua versus Fury bisa di Saudi

- Sabtu, 2 Mei 2020 | 14:09 WIB
Anthony Joshua dan Tyson Fury
Anthony Joshua dan Tyson Fury

LONDON - Daya tarik rencana duel unifikasi kelas berat antara Anthony joshua versus Tyson Fury menjadi yang terbesar saat ini dibanding pertarungan kelas berat lain. Maka tak heran, kesepakatan tertutup diam-diam sudah mulai dirancang dari sekarang demi mewujudkan pertarungan itu.

Sumber ESPN kemarin yang membocorkan hal tersebut. Dalam negoiasi itu, pihak Joshua diwakili oleh promotornya Eddie Hearn. Sementara Fury diwakilI TMK Global sebagai manajemen yang menaungi pemilik sabuk juara dunia kelas berat WBC tersebut.

Saat dikonfirmasi kepada pihak Joshua, Hearn sudah mengamini hal tersebut. Namun, dia menyebut negoisasi yang dilakukan baru tahap awal. Belum masuk ke sesuatu yang lebih rinci. "Kami masih berbicara tentang rencana lokasi pertarungan," ucap Hearn dilansir Dail Maily. "Terkait waktu acara malah masih belum kami dibicarakan," tambahnya.

Hearn masih enggan menyebut calon venue duel tersebut. Namun, sumber ESPN menyatakan bahwa Arab Saudi menjadi salah satu calon host paling kuat. Sebelum menjadi calon tempat duel ini, Arab Saudi sudah berhasil menjadi tuan rumah laga Joshua pada Desember lalu. Di situ dia mengambil alih lagi empat sabuk juara dunianya yakni versi WBA, IBF, WBO, IBO dari tangan Andy Ruiz Jr di Diriyah Arena.

Informasi lain yang muncul, kedua pihak siap memberi Deontay Wilder sejumlah uang. Itu agar petinju asal Amerika Serikat (AS) itu mau membatalkan keinginannya untuk melakukan rematch kali ketiga kontra Fury. Wilder masih ingin mencoba merebut lagi sabuk juara dunianya yang lepas ke tangan Fury pada 22 Februari lalu.

Rencana pertarungan Fury versus Joshua ini menjadi sangat penting lantaran menjadi simbol kembalinya kejayaan Inggris di pentas tinju kelas berat. Belum pernah terjadi dalam sejarah dua petinju kelas berat asal Inggris bentrok di laga unifikasi. kali terakhir Inggris memiliki juara dunia kelas berat adalah dua dekade lalu melalui Lennox Lewis. "Ini bukan hanya menjadi pertarungan terbesar di sejarah tinju Inggris. Namun juga terbesar di sejarah tinju dunia," ucap Hearn.

Karena itu, meski sudah ada tawaran menggiurkan dari luar Inggris untuk menjadi host, Hearn berusaha keras agar duel ini tetap berlangsung di Inggris dengan disaksikan penonton. Dia bahkan mengirim sinyal siap menanti sampai kondisi pandemi Covid-19 mereda di negara tersebut. "Rencana pertama kami adalah bertarung di Inggris dengan penonton. Rencana kedua adalah bertarung di luar Inggris dengan penonton. Baru di rencana ketiga kami ingin bertanding tanpa penonton di suatu tempat," ucapnya. (irr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X