SENDAWAR-Pandemi virus corona merisaukan banyak orang. Tak salah jika ada masyarakat yang panik, ada orang di sekitarnya yang sudah terpapar virus mematikan tersebut.
Keinginan warga terkait keterbukaan informasi pasien corona pun disampaikan kepada Kaltim Post, baru-baru ini. Seperti diungkapkan Tono, warga Kecamatan Melak. Ketakukan warga ini terus menjadi momok di masyarakat.
Apalagi Melak ditetapkan sebagai wilayah terbanyak pasien positif corona. “Informasinya harus terbuka dong, supaya jadi alarm buat kita (masyarakat Melak, Red) dan ada tindakan preventif dari kami,” kata pria itu.
Namun, tuntutan warga tersebut belum mendapat respons dari pemerintah setempat. Media Center Covid-19 Kubar tetap mempertahankan sikap untuk tidak membuka data domisili pasien terkonfirmasi positif corona.
Meski warga meminta pemerintah membuka data tersebut. “Domisili warga tidak diungkap secara publik, karena dikhawatirkan menganggu proses tracking yang saat ini sedang dilakukan tim," tegas Yacob Tullurselaku juru bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kubar, belum lama ini.
Dia mengutarakan, dalam protokol komunikasi publik pun untuk kasus Covid-19 ini hanya mengungkap nomor urut pasien, jenis kelamin, dan usia. “Untuk identitas pasien positif dan kategori lainnya pun bersifat privasi, data hanya untuk tim,” tukasnya.
Yacob menjelaskan, satu dua hari setelah penetapan status positif ini sangat penting dalam proses tracking orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien. "Kita ketahui bersama jumlah pasien positif sudah mencapai 12 orang. Sebab itu, tolong mengerti kami dan bantu memutus rantai penyebaran virus corona di Kubar," lugasnya.
Pandemi Covid-19 yang penyebarannya sangat cepat, menjadi momok bagi setiap orang. Cara penularan dan tingkat kematian yang cukup tinggi membuat siapa saja takut.
Demikian data warga terkonfirmasi positif virus corona. Kecamatan Melak 6 orang, Kecamatan Bongan 4 orang, Kecamatan Sekolaq Darat 1 orang, Kecamatan Barong Tongkok 1 orang. (rud/kri/k8)