Pasar Ramadan Masih Buka, Takut Corona, Tapi....

- Kamis, 30 April 2020 | 10:20 WIB
PEDAGANG MAKANAN MENJAMUR: Masyarakat berbondong-bondong mencari takjil untuk berbuka puasa di depan Pasar Rahmat, Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda, Selasa (28/4). Meski ada larangan agar tetap menjaga jarak selama masa pandemi Covid-19.SAIPUL ANWAR/KP
PEDAGANG MAKANAN MENJAMUR: Masyarakat berbondong-bondong mencari takjil untuk berbuka puasa di depan Pasar Rahmat, Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda, Selasa (28/4). Meski ada larangan agar tetap menjaga jarak selama masa pandemi Covid-19.SAIPUL ANWAR/KP

SAMARINDA–Ngabuburit alias jalan-jalan menjelag berbuka, menjadi kata yang tak asing terdengar di telinga bila memasuki Ramadan. Kegiatan menunggu waktu berbuka itu kerap diisi dengan berbelanja di pasar Ramadan, hingga tadarus Al-Qur’an. Namun, Ramadan 1441 Hijriah kali ini ada perbedaan lantaran wabah Covid-19 melanda Tanah Air, termasuk Kota Tepian.

Masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah. Ibadah saat bulan suci pun dilakukan cukup dari rumah. Hal itu guna memutus mata rantai Covid-19. Kendati telah ada imbauan, ngabuburit tak bisa hilang begitu saja. Kaltim Post bertandang ke Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda Ilir. Pada tepi jalan meja para pedagang berjejer, menampakkan dagangannya.

Wilayah yang dikenal sebagai kampung nasi kuning itu pun dijejali oleh warga yang sedang berburu kudapan berbuka puasa. Seakan abai akan terserang virus ganas yang sedang mewabah. Sempat berbincang dengan Ri'ah, pedagang di Jalan Lambung Mangkurat. Sejatinya Ri'ah juga merasa khawatir akan pandemi ini. Namun, dia tak bisa melewatkan begitu saja momentum Ramadan untuk mencari rezeki.

"Ya sebenarnya ada rasa takut juga, tapi kalau takut malah sistem imun jadi turun terus katanya bahaya bisa kena juga. Jadi beranikan diri saja," kata perempuan 54 tahun itu.

Dia yakin, jika rajin mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak dapat mengurangi risiko penularan. "Yang penting waspada, pakai masker dan rajin cuci tangan," pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Plh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Hendra AH mengambil langkah untuk turun ke pusat keramaian. Imbauan bahaya Covid-19 dan untuk menjaga jarak akan dilakukan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Tak hanya mengimbau, ratusan masker bagikan kepada penjual dan para pembeli yang sedang sibuk memilih kudapan berbuka puasa.  Ditanya soal pemetaan titik keramaian di Kota Tepian, Hendra mengatakan belum dilakukan saat ini.  "Memang belum kami petakan (titik keramaian), kalau ditanya yang ramai ya di Jalan Lambung Mangkurat, di medsos juga ada, bahkan ada juga laporan ke kami," jelasnya.

“Meski belum ada memetakan titik keramaian Tim Gugus Tugas tetap melakukan patroli rutin setiap sore dan malam hari,” sambungnya. Dia berharap, masyarakat meningkatkan kesadaran masing-masing tentang bahaya Covid-19. Setidaknya mengenakan masker dan disiplin menerapkan physical distancing. "Semua harus sadar akan bahaya Covid ini, masyarakat harus lebih memperhatikan keselamatan juga," pungkasnya. (*/dad/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X