SAMARINDA–Sejumlah pedagang konvensional mulai resah. Selama pandemi, penjualan mereka terkendala karena tak dapat berjualan. Menghadapi hal itu, penjualan berbasis online dinilai cukup menjanjikan sebagai alternatif.
Hal itu disampaikan anggota Komisi II DPRD Kaltim Rima Hartati. Dia mendorong masyarakat yang sudah melek media untuk memanfaatkan teknologi guna menyesuaikan kondisi. "Bisnis atau perdagangan dalam jaringan (daring), bisa jadi andalan memenuhi kebutuhan saat ini. Perdagangan online juga akan meminimalisasi pertemuan fisik untuk membantu memutus mata rantai penyebaran corona," ungkapnya.
Perdagangan online, menurut Rima, bisa menyediakan berbagai produk. Seperti makanan dan pakaian. Selain itu, tingginya aktivitas di rumah menjadikan kebutuhan tertentu yang meningkat bagi konsumen, seperti peralatan rumah tangga. Tak hanya itu, makanan yang memiliki vitamin tertentu untuk menjaga kesehatan tubuh juga menjadi produk yang menarik.
"Produk kesehatan seperti makanan dan minuman, vitamin serta masker misalnya. Pengusaha kecil bisa berinovasi melalui bisnis online, untuk turut mengambil peran dan pemenuhan keperluan masyarakat Indonesia, tak hanya Kaltim. Inovasi seperti promo, paket tertentu bisa menjadi daya tarik dalam bersaing," urainya.
Tak hanya itu, bisnis online bisa membantu pengusaha agar tak sampai merumahkan atau PHK. Namun, diakui Rima, pandemi yang menyebabkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyebabkan keterlambatan pengiriman barang keluar pulau karena penerbangan pesawat komersial yang dibatasi. (adv/hms5/dra/k8)
