PROKAL.CO,
Menjalankan ibadah puasa tahun ini pasti lebih menantang dibanding tahun-tahun sebelumnya karena ada pandemi corona. Menjaga dan memerhatikan kesehatan diri dan keluarga. Nah, agar ibadah lebih maksimal, hindari gangguan kesehatan yang biasanya paling sering dialami dan jadi langganan setiap orang.
BIASANYA gangguan kesehatan dipengaruhi perubahan gaya hidup dan pola konsumsi yang kiranya memengaruhi kondisi tubuh. Di tengah musim virus corona seperti sekarang, penting menjaga fisik dan mental agar prima. Disampaikan dr Swandari Paramita, World Health Organization (WHO) kembali mengingatkan terkait mencegah diri agar tak terpapar virus.
Tak ada perbedaan siginifikan. Konsepnya masih sama seperti yang sudah berjalan sekarang yakni melakukan physical distancing dan rajin mencuci tangan. Ditambah lagi, sudah terdengar mengenai imbauan yang meminta umat muslim menjalani ibadah salat Tarawih di rumah. Hal itu diperkirakan mampu mencegah penyebaran melalui kerumunan orang.
Mengenai pasien positif corona, belum ada penelitian yang mengkaji apakah tetap diperbolehkan menjalani puasa atau tidak. Namun, ungkap Swandari, jika kondisinya sehat atau orang tersebut tak bergejala, maka bisa berpuasa seperti biasa. Bagi pasien yang disertai gejala dan kondisinya agak berat, harus disesuaikan dan berkonsultasi dengan dokter. Beda hal jika pasien tersebut merasa kondisinya cukup kuat.
Kembali ke gangguan kesehatan selama puasa, yang pertama umumnya kelelahan. Biasanya, pola tidur tidak teratur setelah menunaikan salat Tarawih dan harus bangun sahur. Mengacu pada imbauan saat ini, salat bisa dilakukan di rumah dan durasinya bisa lebih cepat. Swandari menyarankan, baiknya tetap pada pola yang sudah ada. Maksimal tidur delapan jam sehari. Jangan kurang atau lebih karena bisa mengakibatkan kantuk menyerang saat siang.