SAMARINDA. Memasuki musim hujan saat ini, perlu dilakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi penyebaran DBD. Anggota DPRD Kaltim Puji Setyowati mengajak pemerintah mengedepankan preventif dan terus mensosialisasi gerakan menguras, menutup dan mendaur ulang (3M) Plus menaburkan bubuk larvasida atau abate pada tempat penampungan air.
Menurutnya, tingginya curah hujan terutama di wilayah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) dikhawatirkan akan semakin memudahkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak. “Untuk itu, gerakan 3M Plus perlu terus digaungkan,” ujarnya.
Dikatakan Puji, sapaan akrabnya, masyarakat harus melakukan himbauan tersebut, mulai dari menguras tempat-tempat penampungan air seminggu sekali, menutup rapat tempat-tempat penampungan air dan mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air yang dapat dijadikan sebagai wadah bertelurnya nyamuk DBD. “Sehingga pencegahan dini bisa dilakukan,” bebernya.
Politikus Demokrat ini juga menjelaskan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus DBD di Indonesia mengalami lonjakan drastis sejak awal tahun 2020 yang menembus angka 16 ribu pada periode Januari hingga awal Maret tahun ini.
“Sementara itu, selama tiga bulan terakhir, tercatat ada 683 kasus malaria yang terjadi di Kaltim. Jumlah tertinggi dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk anofeles ini berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Dengan jumlah 360 kasus,” beber Puji.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat selalu melakukan pencegahan. “Dengan melakukan 3M Plus. Menguras, menutup, mengubur barang bekas untuk pemberantasan sarang nyamuk. Lebih baik mencegah daripada mengobati," sebutnya.
Istri Wakil Walikota Samarinda ini juga mengajak masyarakat memantau dan melaporkan jika ada indikasi demam ke arah DBD sehingga bisa segera ditangani dan diobati. “Agar tidak terjadi lonjakan yang luar biasa, kita harus bersama sama menjaga dengan menerapkan 3M Plus," tutupnya. (adv/hms6)