Event Nasional Banyak Ditunda

- Rabu, 29 April 2020 | 11:45 WIB
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni

PARIWISATA disebut sebagai salah satu sektor yang potensial menjadi sumber baru ekonomi Kaltim. Namun di tengah penyebaran virus corona (Covid-19), harapan tersebut harus ditepikan. Sebab beberapa event yang akan digelar di Kaltim dan sudah tercatat dalam kalender wisata nasional harus ditunda. Ini dilakukan demi kebaikan bersama dan dalam upaya memutus penyebaran Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, event yang ditunda memang merupakan kegiatan tetap tahunan yang sudah masuk dalam kalender wisata nasional. Yaitu, Balikpapan Festival 2020, Tenggarong Internasional Folk Arts Festival (TIFAF) 2020 dan Festival Mahakam.

“Balikpapan Festival 2020 sempat digelar Februari lalu. Sedangkan TIFAF dipastikan ditangguhkan dan akan dilaksanakan tahun depan. Sedangkan Festival Mahakam masih dijadwalkan pada November 2020,” jelasnya, Selasa (28/4).

Sri menambahkan, kegiatan pariwisata di berbagai daerah masih belum bisa pihaknya tentukan. Kebanyakan masih wait and see. Jika memungkinkan akan dilakukan. Namun jika tidak, maka akan ditunda. Tapi dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, sudah banyak para seniman melakukan kegiatannya secara virtual.

Meski melalui online, aktualisasi seninya bisa tetap berjalan. Pihaknya akan aktif berkoordinasi dengan kabupaten dan kota, terkait pengelolaan kawasan ataupun objek pariwisata di masing-masing daerah. “Kita tidak bisa melakukan banyak hal, sebab penyebaran Covid-19 tidak bisa dimungkiri sangat berimbas pada sektor pariwisata di daerah,” ungkapnya.

Saat ini berdasarkan data di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif jumlah pekerja yang terdampak mencapai 10.031 orang, untuk perhotelan berjumlah 4.720 karyawan. Selain itu, usaha biro perjalanan wisata dari 674 usaha tercatat 3.044 orang terdampak. Termasuk beberapa travel yang tutup, sehingga 55 orang dirumahkan. Pemandu wisata 170 orang terdampak Covid-19 dari 380 anggota. Sementara yang lain tidak terdampak karena memiliki usaha sampingan.

Selanjutnya, Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Kaltim dari 15 daerah wisata beranggotakan 350 orang dan terdampak 299 orang. Sedangkan daya tarik wisata lain yang masuk pada asosiasi lainnya anggota atau karyawannya berjumlah 958 orang dan seluruh daerah pariwisata di kabupaten dan kota sudah menutup kegiatannya sejak 17 Maret 2020.

Anggota usaha spa yang terdampak sebanyak 427 orang, ditambah pelaku tapis 76 orang yang dirumahkan. Untuk usaha kuliner terdampak 56 orang. Restoran ada 813 unit dengan pekerja sebanyak 2.029 orang terdampak. Kurang lebih 50 persen restoran tutup dan sebagian masih buka hanya melayani pesanan dan dibawa pulang.

Juga, pelaku usaha kapal wisata di Samarinda ada 5 kapal juga terdampak Covid-19. Sebanyak 25 karyawan kapal wisata juga dirumahkan. Termasuk 120 orang pelaku ekonomi kreatif seperti pelaku seni musik yang dibatalkan kontraknya di hotel dan restoran maupun tempat-tempat hiburan yang tutup. “Dampaknya memang sudah sangat luas, bahkan melumpuhkan. Namun sampai saat ini kita hanya bisa mengikuti aturan, agar badai ini segera berakhir dan kita bisa membangkitkan kembali pariwisata kita,” pungkasnya. (ctr/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X