Rumah Sakit Perketat Pelayanan, Riwayat Perjalanan Jadi Perhatian Khusus

- Selasa, 28 April 2020 | 13:02 WIB
SELEKTIF: Pelayanan pasien di RS Amalia bakal diperketat dengan mengorek riwayat perjalanan yang bersangkutan.
SELEKTIF: Pelayanan pasien di RS Amalia bakal diperketat dengan mengorek riwayat perjalanan yang bersangkutan.

Setelah meninggalnya satu pasien dalam pengawasan (PDP) dengan hasil tes cepat reaktif Covid-19, sejumlah rumah sakit swasta menerapkan langkah antisipasi. Yakni, lebih ketat dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

 

BONTANG-Dirut RS Amalia dr Yuniarti Arbain mengatakan, rumah sakitnya melakukan pembatasan pasien di tiap poli rawat jalan. Meski demikian, pelayanan poli rawat jalan tetap dibuka seperti biasanya.

“Tiap harinya 15-20 per poli,” kata dokter yang akrab disapa Yuyun itu. Pengaturan waktu juga diberlakukan. Misalnya dengan tidak menyeragamkan jadwal pelayanan poli penyakit dalam dengan kandungan. Karena pasien yang bakal mendapatkan pelayanan ini masuk kategori tidak sedikit.

Manajemen RS Amalia pun selektif dalam menerima pasien. Petugas yang melakukan triase menggali secara dalam tentang pasien. Baik riwayat perjalanan maupun ada kontak dengan pasien yang telah terkonfirmasi positif Covid-19. “Semula yang hanya satu orang jadi kami tambah triasenya menjadi dua,” ucapnya.

Nantinya jika pasien mengalami keluhan batuk maupun ada riwayat perjalanan langsung dimasukkan ke ruangan khusus. Sebelumnya ruangan ini sekatan dari IGD. Jumlah ranjangnya hanya satu unit. Namun petugas medis yang masuk diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Di sampung itu, imbas penutupan sejumlah layanan di RSIB maupun RSUD Taman Husada membuat jumlah pasien di RS Amalia meningkat. Pada poli kandungan, untuk proses melahirkan secara normal umumnya hanya terdapat enam pasien tiap harinya. Kini bisa menyentuh sembilan pasien. Peningkatan juga terjadi di pasien dalam kondisi emergency.

“Sebelumnya hanya satu pasien tiap harinya yang statusnya emergency di poli kandungan. Sekarang bisa mencapai 3 sampai 4 pasien. Sejak dua hari ini,” tutur dia.

RS Amalia pun telah membuat kesepakatan dengan Dinas Kesehatan (Diskes). Berisi permohonan perbantuan tenaga dokter. Jika jumlah pasien terus mengalami peningkatan.

Sementara itu, angka kunjungan pasien RS Pupuk Kaltim bersifat fluktuatif. Baik pasien dari Kota Taman maupun luar Bontang. Terutama pelayanan IGD. Manajemen pun tidak melakukan pembatasan jumlah pasien untuk pelayanan rawat jalan. Akan tetapi, untuk poli gigi dan THT tidak melayani pasien dalam kondisi sehat.

Direktur RS PKT dr Dina Lailani mengatakan meniadakan pelayanan poli rawat jalan pada malam hari. Mencakup poli penyakit dalam, saraf, mata, THT, dan kandungan. “Pelayanan poli pukul 19.00-21.00 Wita ditiadakan,” pungkas dr Dina. (*/ak/kri/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X