SEPULUH cabor yang dicoret dari PON XX/2020 Papua tampaknya harus melobi banyak pihak lebih keras. KONI Pusat menegaskan, tidak banyak hal yang berubah meski PON ditunda hingga Oktober 2021. Jumlah cabor yang dipertandingkan tetap sesuai keputusan sebelumnya, yakni 37. Terkait dengan beberapa penyesuaian lainnya, mereka belum menentukan.
Wakil Ketua Umum I KONI Pusat Suwarno mengatakan, saat ini semua masih terfokus pada penanganan Covid-19. Anggaran untuk PON juga tersedot ke sana. Pihaknya belum tahu ke depan ada kebijakan seperti apa.
’’Ada Covid-19 ini, jadi belum tahu seperti apa anggaran untuk PON nanti. Apakah anggaran dibekukan dulu atau seperti apa,’’ papar Suwarno kemarin. ’’Kalau wabah Covid-19 ini sudah selesai, baru kami bicara sesuai realitas waktu,’’ lanjut dia.
KONI Pusat, kata Suwarno, menyatakan tetap ingin PON bisa diikuti banyak cabor. Tak hanya agar pesta olahraga antarprovinsi itu tetap meriah. Tapi, juga sebagai ajang pembinaan. Namun, pihaknya benar-benar belum bisa memutuskan apakah sepuluh cabor itu bisa dipertandingkan. Meskipun, PB PON punya tambahan waktu untuk mempersiapkan venue.
’’Untuk sepuluh cabor yang dihapus itu, kami belum sempat membicarakan. Apalagi melihat dampak anggaran yang digunakan untuk hal-hal lain,’’ papar Suwarno. Namun, dia sedikit membuka harapan. ’’Ke depan memang memungkinkan (untuk dipertandingkan). Semua masih bisa dinegosiasikan,’’ ujarnya.
Yang jelas, Suwarno menegaskan, sepuluh cabor itu nanti tidak dipertandingkan di Papua. ’’Di Papua tetap 37 cabor,’’ kata Suwarno.
Dia melanjutkan, untuk sepuluh cabor yang dihapus itu, Jatim dan DKI Jakarta memang mengajukan diri sebagai tuan rumah. Namun, pihaknya belum bisa memutuskan. Lalu, kapan diputuskan? Lagi-lagi Suwarno belum bisa memberikan jawaban pasti. Dia masih melihat perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia dulu.
Yang jelas, Kemenpora dan KONI Pusat sudah melakukan survei ke provinsi yang mengajukan diri menjadi host bagi sepuluh cabor. Waktu ke Jawa Timur, misalnya, Menpora Zainudin Amali sempat meninjau Taman Dayu dan Unesa. Hasil survei itu kemudian dilaporkan ke PB cabor masing-masing. (gil/c10/na)