Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua resmi diundur pada Oktober 2021. Sebelumnya, ajang empat tahunan ini dijadwalkan bergulir 21 Oktober-2 November 2020.
SAMARINDA - Kondisi tersebut membuat beberapa cabang olahraga (cabor) waswas terkait regulasi usia. Sebab, beberapa atlet yang diproyeksikan tampil di ajang olahraga multievent ini, usianya mendekati batas yang tertuang dalam regulasi.
Cabor sepak bola, misalnya. Usia maksimal pemain yang diperbolehkan ikut PON tahun ini adalah kelahiran 1997. Sedangkan tim sepak bola PON Kaltim yang menjuarai babak penyisihan Grup 4, saat ini terdapat tujuh pemain yang kelahiran 1997. Artinya, ketujuh pemain ini tidak akan bisa bermain jika regulasi berubah tahun depan.
“Kita ada tujuh pemain yang usianya sudah mendekati batas akhir regulasi. Jika regulasinya berubah menjadi kelahiran 1998, jelas kita akan kehilangan tujuh pemain itu,” beber pelatih tim sepak bola PON Kaltim, Rahmad Hidayat.
Rambo, sapaan karib Rahmad Hidayat berharap, agar PB PON bisa secepatnya memberikan kejelasan terkait regulasi usia. Sehingga setiap daerah bisa menyiapkan antisipasi.
“Penginnya hanya jadwal yang mundur, regulasinya tetap yang tahun ini. Tapi jika regulasi berubah, kami akan berusaha mencari yang sesuai regulasi,” tutur eks pelatih Mitra Kukar U-21 tersebut.
Senada dengan cabor sepak bola, cabor dayung juga waswas. Salah satu atletnya dipastikan tak bisa tampil jika regulasi berubah. “Kita tunggu saja keputusan dari PB PON. Semoga regulasinya tidak berubah karena tidak mudah mencari atlet dengan waktu singkat,” papar Abdul Rasyid selaku ketua PODSI Kaltim. (don/is/k18)
Tim yang Tampil di PON XX:
1. Jawa Tengah (Juara Grup 1)
2. Jawa Timur (Juara Grup 2)
3. NTT (Juara Grup 3)
4. Kalimantan Timur (Juara Grup 4)
5. Sulawesi Utara (Juara Grup 5)