Regulator Bundesliga dan 2.Bundesliga yakni DFL masih tetap sesuai jadwal untuk menggulirkan lagi dua kompetisi teratas Jerman tersebut. Yakni 9 Mei mendatang. Meski dilangsungkan tertutup, standar higiene menjadi yang utama.
-
Suka tak suka Bundesliga akan menjadi ‘kelinci percobaan’ buat standar menggelar pertandingan sepak bola Eropa kala pandemi Covid-19 berlangsung. Tak mau kecolongan dan menanggung malu jika virus SARS-CoV-2 menyebar saat Bundesliga berlangsung lagi DFL pun membuat aturan ketat.
Seperti diberitakan The Sun kemarin (23/4), DFL mengeluarkan panduan pengamanan pertandingan di era pandemi Covid-19 ini setebal 41 halaman yang harus dipatuhi semua pelakunya. Termasuk hanya 322 orang dalam stadion.
Jurnalis Goal Ronan Murphy menulis dalam akun Twitter-nya soal bocoran draf aturan menggelar pertandingan Bundesliga selama pandemi Covid-19. Selain 322 orang dalam stadion ketika laga, ada empat hal lainnya.
"Semua yang masuk ke arena stadion akan dicek suhu badan di pintu masuk. Jika positif maka akan langsung dilakukan karantina dan pemeriksaan lanjutan," tulis Murphy. "Tak ada jabat tangan antarpemain atau sesi foto juga penghapusan mixed zone dan konferensi pers setelah laga," tambah Murphy.
Pakar biokimia dari Martin Luther University Halle-Wittenberg Alexander Kekule kepada BBC menjelaskan pemain dan pelatih wajib menjalani tes cepat pendeteksi Covid-19 secara rutin. Setiap sesudah latihan dan sehari sebelum pertandingan.
“Saya mengestimasi untuk kebutuhan alat tes cepat Covid-19 ini maka DFL membutuhkan sekitar 20 ribu buah. Jumlah itu sangat mungkin bertambah jika pengecekan dilakukan lebih sering,” kata Kekule.
Kebutuhan alat tes cepat Covid-19 yang dibutuhkan DFL itu hanya 0,5 persen dari yang disediakan pemerintah Jerman setiap pekannya. Pemerintah Jerman menyediakan 640 ribu alat tes cepat buat mereka yang menunjukkan simtom tertular Covid-19.
“Khususnya para pemain harus ‘dilapisi’ aturan pengamanan yang spesifik untuk menghindari infeksi. Karena kita tahu, mereka bersinggungan antarpemain di lapangan sepanjang 90 menit lebih,” ujar Kekule.
Pakar epidemiologi University of Tuebingan Baden-Wuerttemberg Martin Eichener berpendapat meski berulang kali menjalani tes cepat Covid-19, para pemain tak akan langsung diketahui positif.
“Butuh beberapa hari bagi seseorang yang terpapar virus SARS-CoV-2 dan diketahui kondisinya tertular atau tidak. Tes cepat yang ada saat ini belum bisa diandalkan 100 persen,” ucap Eichener pada BBC.
Sementara itu, DFL sudah menerbitkan sebanyak 31 poin mengenai standarisasi latihan di era pandemi Covid-19 ini. Mayoritas tim Bundesliga sebagian sudah melaksanakan aturan menjaga jarak antarindividu saat latihan.
“Bahkan setelah latihan untuk penggunaan kamar ganti dan loker pemain ditentukan jumlahnya. Maksimal lima orang yang diizinkan berada di loker juga ruang ganti,” tulis Bild. “Makan bersama ditiadakan, ruang mandi hanya boleh diisi satu pemain, dan dalam latihan tiap orang harus berjarak dua meter,” tambah Bild.