Kehamilan dan Virus Corona, Operasi Caesar Direkomendasikan

- Jumat, 24 April 2020 | 11:45 WIB
JANGAN KHAWATIR: Bagi ibu hamil, tak perlu khawatir jika tengah mengandung saat ini. Selalu jaga kesehatan hingga persalinan. Jaga suasana hati dan lakukan hal menyenangkan. (UNSPLASH.COM)
JANGAN KHAWATIR: Bagi ibu hamil, tak perlu khawatir jika tengah mengandung saat ini. Selalu jaga kesehatan hingga persalinan. Jaga suasana hati dan lakukan hal menyenangkan. (UNSPLASH.COM)

Banyak informasi simpang siur mengenai keterkaitan antara ibu hamil dengan virus corona atau Covid-19. Namun, tak salah untuk tetap waspada. Sebab, virus itu menyerang siapa pun. Jangan sampai mengalami stres karena informasi yang mengkhawatirkan. Alangkah lebih baik jika mencegah semuanya sejak awal demi keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi.

 

SEJAUH ini, belum ada ditemukan fakta antara kehamilan dan kemungkinan terpaparnya virus corona bagi bayi dalam kandungan. Merujuk pada penelitian kesehatan internasional juga belum ada. Namun, kasus bayi yang positif virus corona ada beberapa ditemukan. Gejala virus corona sudah terbagi. Ada yang bergejala dan didominasi usia tua serta tidak bergejala yang didominasi usia muda.

Menurut dr Muhammad Anggit Nugroho SpOG, bayi yang positif virus corona diperkirakan hanya simtomatis. Perihal pengobatan pun belum ada yang signifikan menjelaskan. Sebab sampai detik ini belum ditemukan obat atau vaksinnya. Cara paling mudah dilakukan hanya mencegah penularan. Menghindari keramaian dan menjaga higienitas. Tak ada perbedaan cara pencegahan antara ibu hamil dan tidak.

“Ibu hamil juga harus diberikan pengarahan dan edukasi. Misalkan kondisinya tidak begitu darurat, tak perlu datang ke dokter. Minimal selalu pakai masker dan konsumsi antioksidan seperti vitamin C dan minum air putih,” ungkap Anggit.

Kondisi darurat yang dimaksud Anggit bisa seperti pendarahan, hipertensi, dan ketuban pecah dini. Menjelang persalinan, ada dua mekanisme yakni operasi dan normal. Cara persalinan bergantung indikasinya. Seandainya persalinan normal, harus di ruang isolasi khusus ruang bersalin dengan alat pelindung diri (APD) lengkap. Pun begitu untuk ruangan bayi.

Kemudian ditangani tim multi-disiplin terkait dokter paru, penyakit dalam, kandungan, anestesi, bidan, neunatologis, dan perawat neonatal. Jika indikasinya operasi, dipersiapkan semaksimal mungkin.

“Cara persalinan bergantung indikasi obstetric asal di rumah sakit tersebut sudah dipersiapkan. Mulai ruangan operasi khusus, bersalin khusus, perawatan bayi khusus, hingga untuk para dokternya,” lanjut dia.

Kalau operasi, sudah harus direncanakan, sehingga tenaga medis bisa bersiap dengan alat pelindung diri (APD) yang lengkap dan aman. Andaikan ibu hamil sudah pasti positif dan berpotensi melahirkan secara normal, lebih direkomendasikan operasi. Pengecualian jika pembukaan sudah lengkap dan mau tak mau harus persalinan normal. Berarti, tenaga medis harus benar-benar memastikan APD-nya lengkap. Ruangannya pun harus khusus dan kalau bisa ditangani di rumah sakit rujukan. Setelah itu, tenaga medis harus mengarantina diri di rumah sakit tersebut. Tak bisa ke mana-mana. Begitu pula ketika bayi lahir, semua ada prosedur pencegahan pula.

“Bayi tetap dibersihkan, dihangatkan, dimandikan, lalu dibawa ke ruang neonatus. Ruangan itu juga harus dihangatkan dan disterilkan. Bisa dikatakan, prosedurnya jauh lebih baik ketika pandemi berlangsung. Lebih steril,” imbuhnya.

Di trimester pertama, biasanya ibu hamil akan mengalami mual, muntah, tidak selera makan, dan lemas. Walhasil, imun menurun. Itulah mengapa disebut-sebut rentan terpapar virus corona. Padahal, tak hanya virus tersebut yang perlu diwaspadai. Trimester pertama bertepatan dengan fase embriogenesis atau pembentukan dan perkembangan embrio. Anggit mengingatkan jangan sampai hal tersebut bermasalah. Seandainya gagal, berikutnya pun akan begitu. Trimester pertama lebih sensitif dibanding kedua dan ketiga.

Imunitas tiap orang berbeda. Misal, ibu yang memiliki penyakit penyerta, pastinya kondisinya lebih rentan. Tak hanya oleh virus corona, tapi juga penyakit lain. Anggit menyarankan beberapa cara yang bisa dilakukan ibu hamil saat trimester pertama. Pertama, pasti menjaga kondisi. Bisa berjemur di bawah matahari pada pukul 10 pagi selama 15 menit. Kedua, mengonsumsi makanan yang kering dan tak mudah mengundang rasa mual. Lalu, usahakan meminum sesuatu yang hangat seperti air, teh, jahe, dan lainnya. Intinya, konsumsi asupan penuh nutrisi yang baik dan tepat. (*/ysm/rdm/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X