Work From Home, Menakar Efektivitas dan Produktivitas

- Jumat, 24 April 2020 | 11:28 WIB
BANTUAN: Unmul menjadi salah satu perguruan tinggi yang mengalokasikan sejumlah paket internet untuk para mahasiswa dan dosen. Dengan melakukan update data nomor handphone melalui SIA dan SIDAK.
BANTUAN: Unmul menjadi salah satu perguruan tinggi yang mengalokasikan sejumlah paket internet untuk para mahasiswa dan dosen. Dengan melakukan update data nomor handphone melalui SIA dan SIDAK.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan virus corona sebagai pandemi pada 11 Maret sejak kemunculannya pertama kali di Wuhan Tiongkok pada Desember 2019, per 17 April virus tersebut tersebar di 185 negara dan wilayah. Gubernur Kaltim Isran Noor mengumumkan kasus pertama pada 18 Maret. Berbagai instansi pun memutuskan pembatasan kegiatan termasuk lingkungan pendidikan hingga imbauan kerja di rumah. Bagaimana mekanisme dan keefektifannya?

 

ISTILAH work from home (WFH) ramai diperbincangkan. Sektor pemerintah dan beberapa perusahaan swasta menerapkannya. Dengan imbauan itu, beragam cara dilakukan. Pemberlakuan shift kerja, pembatasan jumlah orang dalam ruangan hingga memanfaatkan teknologi.

Tak ada yang tahu kapan pandemi berakhir dan masyarakat mulai beraktivitas normal kembali. Fakta tersebut mengartikan, bahwa WFH masih akan terus diterapkan dalam beberapa waktu ke depan. Di lingkungan aparatur sipil negara (ASN), Pemprov Kaltim mengeluarkan edaran tentang penyesuaian sistem kerja dan pencegahan Covid-19 di lingkungan kerja pada 20 Maret lalu hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Samarinda (DLH) Nurrahmani atau Yama salah satunya. Sebelum imbauan muncul, dia sudah berinisiatif meminta sebagian pegawai bekerja dari rumah. Terutama yang sudah berumur. Di tempatnya tidak ada perubahan signifikan dalam target kerja. Khususnya bagi pekerja lapangan yang jumlahnya 1.549 orang. Termasuk pengangkut sampah, pembersih TPS, pengangkut hasil pembersih jalan, parit, dan masih banyak lagi. Mereka harus tetap bekerja setiap hari.

“Berhubung semua diimbau untuk diam di rumah, maka berpengaruh pada kondisi sekitar jalan. Jumlah sampah di jalan mulai berkurang. Jadi, bagi pembersih jalan mereka cukup menyapu sekali saja dalam sehari. Kalau kondisi normal, bisa beberapa kali,” jelas Yama.

Meski secara pribadi merasa bahwa pekerjaan tetap produktif di tengah pandemi, namun dia merasa kurang maksimal. “Imbauan itu harus dipatuhi. Jadi, kalau baru saja bepergian keluar rumah, diimbau untuk langsung membersihkan diri dan ganti baju. Apalagi misalkan saya kebetulan harus memantau lokasi. Mungkin itu saja yang rasanya agak ribet. Terpenting, tetap higienis dan jaga kesehatan,” imbuhnya.

Yama menyebut, agaknya sulit jika harus menerapkan WFH bagi seluruh pegawai. Hanya ada beberapa bidang menerapkan. Terutama bagi bidang-bidang yang tidak urgent. Terpenting pegawai tetap berkomitmen menyelesaikan tugas yang diberikan atasan dan siap ke kantor apabila diperlukan.

“Terkait koordinasi masih berjalan baik dan lancar. Biasanya bagi yang bekerja di rumah, tidak melulu bisa standby dengan ponsel. Jadi agak susah dihubungi jika ditanya soal pekerjaan. Tapi tidak mengganggu kinerja,” jelasnya.

Bicara rapat, sejauh ini belum ada rapat dalam jumlah besar yang dilaksanakan DLH. Setidaknya, masih diusahakan bertatap muka langsung. Dengan catatan, peserta hanya berkisar 5-10 orang dan dibuat berjarak sesuai anjuran.

Menjelang Ramadan, pihaknya berinisiatif membuat video yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar peduli sampah. Sekaligus meringkankan beban petugas. Dianjurkan membuang sampah sesuai jamnya. Apalagi, banyak yang berdiam diri di rumah. Otomatis, sampah dapur lebih banyak dan terjadi penumpukan.

“Lingkungan tetap harus dijaga. Kalau tidak, akan memicu masalah baru. Terkait WFH, meski agaknya kurang nyaman, tetap harus dilewati. Masih nyaman bekerja seperti biasa di kantor dan bertemu teman-teman,” pungkas Yama.

Cerita lain datang dari General Manager Consumer Sales Region Kalimantan Telkomsel Ismu Widodo. Dia memberlakukan WFH secara menyeluruh bagi semua karyawan di Balikpapan sejak 15 Maret. Meski begitu, tetap ada beberapa yang ke kantor, terutama mereka yang pekerjaannya terkait fisik.

Ismu pribadi tak ada kesulitan atau hambatan selama kerja di rumah. Meeting online juga bukan hal baru. Sebelum pandemi, pihaknya lumayan sering rapat daring sehingga terbiasa. Terlebih, mereka juga bekerja di bidang telekomunikasi. Terkait target kerja pun tetap sama seperti biasa.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X