Pengaruh WFH Bagi Etos Kerja

- Jumat, 24 April 2020 | 11:26 WIB
ALTERNATIF: Meski banyak keluhan, sejumlah pihak merasa perkuliahan online adalah alternatif terakhir yang paling efektif demi memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Dibandingkan harus melaksanakan kuliah tatap muka dan meningkatkan risiko penyebaran.
ALTERNATIF: Meski banyak keluhan, sejumlah pihak merasa perkuliahan online adalah alternatif terakhir yang paling efektif demi memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Dibandingkan harus melaksanakan kuliah tatap muka dan meningkatkan risiko penyebaran.

PERUBAHAN pola kerja yang tadinya di kantor lalu tiba-tiba bekerja di rumah pastinya memberi dampak berbeda. Tak dapat dimungkiri, jika work from home (WFH) rupanya berpengaruh pada etos kerja seseorang.

“Etos kerja merupakan sekumpulan perilaku di mana karyawan memberikan perhatian penuh dan dedikasi untuk pekerjaan yang dilakukan. Jika seorang karyawan memiliki etos kerja yang tinggi selama menjalankan work from home (WFH) maka akan menghasilkan kinerja dan produktivitas yang tinggi pula. Begitu sebaliknya,” tutur Dian Dwi Nur Rahmah M.Psi, psikolog dari DNR Psychology Consulting.

Dia mengadakan survei sederhana terhadap 70 karyawan yang melakukan WFH. Guna membuktikan apakah benar jika WFH memengaruhi etos kerja seseorang. Hasil survei menjelaskan 40 persen menyatakan WFH memberi dampak positif terhadap hasil kerja, sisanya merasakan dampak negatif.

Perihal musabab dari menurunnya etos kerja seseorang, Dian tak menjawab secara pasti. Sebab, bisa dipengaruhi banyak hal. Namun yang paling banyak dirasakan karyawan adalah kesulitan fokus.

“Seringkali terdistraksi oleh urusan rumah tangga. Selain itu juga bisa dipengaruhi karena tidak adanya batasan yang jelas antara waktu untuk bekerja dan waktu untuk me time. Sebab, semua dilakukan di tempat yang sama yaitu di rumah,” tambahnya.

Dua hal tersebut akhirnya memicu rasa malas saat bekerja dari rumah. Apalagi didukung atasan yang tidak bisa memantau hasil kerja secara langsung. Koordinasi dan komunikasi dalam satu tim kerja juga dirasakan kurang efektif. Terutama hal-hal yang lebih ampuh jika dilakukan langsung.

“Selain itu, ada pula jenis pekerjaan yang biasa dilakukan secara tim juga dirasakan jadi terhambat. Beberapa dari mereka merasakan sulitnya melakukan koordinasi secara vertikal dan horizontal dengan rekan kerja. Terutama untuk mendapatkan feel atau emosi seperti yang biasa dirasakan jika rapat dan diskusi langsung,” ujarnya.

Kendala-kendala tersebut akhirnya menjadi gayung bersambut dan berdampak secara psikologis seperti perasaan cemas, stres, bahkan kelelahan (burnout) yang turut memberi andil akan menurunnya etos kerja karyawan.

Jangan risau, sebab pada kesempatan kali ini, Dian memberikan beberapa kiat untuk Anda yang tak ingin etos kerjanya menurun meski bekerja dari rumah. Pertama dan krusial, adalah melakukan komunikasi dengan baik kepada keluarga tentang WFH agar dapat memberikan dukungan. Selanjutnya, tetapkan jam kerja dengan prioritas output yang jelas dan terukur.

“Bukan dari banyaknya yang dapat dilakukan dalam satu waktu kerja. Dengan membuat capaian hasil kerja tiap harinya, maka bekerja pun jadi lebih fokus dibanding memikirkan berapa banyak pekerjaan yang dapat dilakukan. Waktu penyelesaian pekerjaan menjadi lebih mudah dikelola,” jelasnya.

Selain itu, Anda bisa membuat situasi ruang kerja di rumah menyerupai suasana di kantor. Misal bisa membuat meja kerja pribadi di salah satu sudut ruangan sehingga tetap merasakan seperti bekerja di kantor.

“Selanjutnya, walau bekerja di rumah tetap lakukan komunikasi dengan rekan kantor untuk mengetahui perkembangan perusahaan. Misal, melalui group call dengan aplikasi yang ada,” imbaunya.

Terakhir namun menjadi hal yang sangat penting bagi Dian ialah tetap menjaga kesehatan baik fisik maupun mental. Menjaga kesehatan fisik dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, minum air putih dan tidur cukup serta melakukan olahraga di dalam rumah. (*/nul/rdm2)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X