SAMARINDA - Pandemi virus corona yang terjadi diakui memberi dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian dan pendapatan daerah. Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang usai Komisi yang ia bidangi melakukan rapat dengar pendapat dengan sejumlah mitra kerja, Yaitu Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, Senin (13/4) melalui teleconference.
Dalam rapat yang juga diikuti Sekretaris Komisi II Bagus Susetyo dan Anggota Komisi II lain, Veridiana memberikan masukkan sejumlah rencana-rencana untuk memperkuat pendapatan ditengah resiko tren penurunan yang sudah pasti terjadi. ?Seperti memperkuat sosialisasi ke masyarakat mengenai pembayaran pajak melalui online dan sejumlah cara lainnya agar lebih mudah dilakukan dan dipahami. Karena pelayanan samsat sementara ditutup, telah dijelaskan memang menurun semenjak penutupan dilakukan demi social dan physical distancing,"ungkap Veri.
Sementara menyinggung anggaran yang dialokasi untuk percepatan penanganan Covid-19 senilai Rp 388 miliar. Veri berasumsi bahwa bisa saja dana yang diperlukan lebih dari itu mengingat perhitungan dilakukan sebelum adanya Covid-19.
Selain itu, dampak dari Covid-19 juga akan mengganggu belanja daerah. ?Termasuk warning penurunan dana transfer pusat kepada daerah, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut daerah perlu improvisasi mempertahankan PAD. Pergub telah dikeluarkan mengenai pemangkasan dua puluh lima persen Bankeu dari Pemprov. Nanti kabupaten/kota yang akan menentukkan dana prioritas mana yang akan dipertahankan karena mereka yang memahami yang bisa dipending,? ungkap Politisi PDIP ini. (hms5)