Pemkot akhirnya menghentikan sementara seluruh kegiatan fisik se-Samarinda. Anggaran yang terplot pun mulai direlokasi untuk penanganan Covid-19.
SAMARINDA–Berbekal Surat Edaran (SE) bernomor 050/0465/012.02 pada 15 April lalu, wali kota Samarinda memilih untuk menghentikan seluruh kegiatan fisik yang berjalan. Hal itu disambut baik para penghuni Basuki Rahmat, sebutan DPRD Samarinda.
Menurut para legislator, harus ada upaya maksimal menangani pandemi ini agar tak berlarut-larut. “Sudah tepat. Kebutuhan anggaran ini (penanganan Covid-19) pasti cukup besar. Hentikan dulu semua, jadi bisa evaluasi dana yang dikonsentrasikan ke penanganan ini,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Samarinda Angkasa Jaya.
Menurut dia, saban perumusan APBD, alokasi dana penanggulangan bencana tidaklah besar di tubuh APBD. Hanya berkisar Rp 5–10 miliar per tahun. Tapi perumusan itu berkutat pada bencana umum, seperti banjir, kebakaran, atau tanah longsor. Bukan pandemi global corona seperti saat ini.
Dana segar dalam jumlah besar jelas diperlukan jika menilik anggaran bencana yang sudah terplot. Memang belum bisa diprediksi kapan wabah ini berakhir. Namun, pemerintah dan dewan harus bersinergi mematok penanganan jangka pendek. “Misal lihat dulu sampai semester I 2020. Ini jangka pendeknya, terburuk tentu sampai akhir tahun,” sambungnya.
Dengan begitu, penghentian sementara bisa dipatok sementara hingga akhir Juni nanti. Selepas itu, baru mengevaluasi ulang kegiatan apa saja yang harus diprioritaskan bisa lanjut ditangani.
Dewan, sambung Jaya, begitu dia disapa, akan bergerak lewat mengevaluasi kegiatan mana saja yang bisa tetap berjalan ketika pandemi ini berakhir. “Intinya saat ini harus all-out untuk Covid-19,” imbuh politikus PDI Perjuangan Samarinda itu.
Langkah ini mau tidak mau harus ditempuh sehingga ada kepastian bagi masyarakat. Mengingat, pembatasan jarak fisik hingga kebijakan lain yang berkelindan dengan corona banyak aktivitas perekonomian warga lumpuh. “Semua kan butuh kepastian. Siapa juga yang mau digantung,” tutupnya berkelakar. (ryu/dns/k8)