BBM Menumpuk, Kilang Stop Produksi

- Sabtu, 18 April 2020 | 10:35 WIB
Selama wabah Corona, aktivitas pengolahan kilang Pertamina berhenti beroperasi. FUAD MUHAMMAD
Selama wabah Corona, aktivitas pengolahan kilang Pertamina berhenti beroperasi. FUAD MUHAMMAD

BALIKPAPAN–Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat lini bisnis Pertamina terpukul. Penjualan BBM merosot yang menyebabkan stok menumpuk. Mulai Mei nanti, perseroan menghentikan sementara aktivitas kilang pengolahan Balikpapan.

Roberth Marchelino Verieza selaku Region Manager Communication & CSR Kalimantan PT Pertamina mengatakan, produksi kilang tidak akan stop total. Hanya, operasionalnya dilakukan bergantian. Sebagaimana diketahui, Pertamina Unit Pengolahan (Refinery Unit) V Balikpapan memiliki dua kilang. Yakni Kilang Balikpapan 1 dan 2.

“Bisnis memang sedang lesu akibat Covid-19. Kami pun merasakannya. Dari penjualan BBM menurun hingga dua digit. Jadinya stok BBM menumpuk,” ungkapnya kepada Kaltim Post, Jumat (17/4). Lanjut dia, BBM jenis gasoline turun sekitar 17 persen. Sementara gasoil (minyak solar) turun sekitar 3 persen. “WFH (work from home/kerja dari rumah) dan pembatasan kegiatan dari pemda, otomatis terjadi penurunan demand BBM. Konsumsi kami juga kurang. Pendapatan BBM ini cukup tinggi,” ungkapnya.

Dengan penghentian sementara aktivitas pengolahan, pihaknya akan melakukan turn around (TA) kilang atau perawatan dan servis. Diketahui, produksi kilang Balikpapan saat ini mencapai 260 ribu barel per hari. Produksinya mencakup hampir semua jenis produk BBM. Termasuk elpiji. Menurut Dewan Pembina Hiswana Migas Balikpapan Afiudin Zaenal Abidin, pandemi Covid-19 mengakibatkan Pertamina mencatatkan penjualan paling buruk. Bahkan terendah dalam sejarahnya.

“Efisiensi jelas bakal dilakukan Pertamina. Apalagi dari sektor hulu harga minyak terjun bebas. Harga minyak dunia saat ini USD 27,82 per barel kalau hitungan produksi sudah tidak masuk. Per barel paling tidak cost produksinya USD 30 per barel. Permintaan minyak diperkirakan anjlok terdalam selama 30 tahun terakhir akibat perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh pandemi corona,” ucapnya.

Kondisi itu, sambung dia, bakal berdampak besar pada bisnis Pertamina. Dirinya berharap, petinggi Pertamina segera melakukan langkah-langkah konkret agar masalah tidak berkepanjangan. Di sisi lain, penyelesaian megaproyek modifikasi pengembangan kapasitas kilang atau refinery development master plan (RDMP) Balikpapan tetap dilanjutkan Pertamina.

Aktivitas konstruksi menerapkan protokol kesehatan virus corona.

Ketika aktivitas pengolahan dihentikan, geliat proyek pembangunan kilang jadi angin segar. Mengingat begitu banyak pekerja yang terlibat dalam megaproyek dengan nilai investasi USD 6,5 miliar tersebut. Data akhir tahun lalu, ada 3.632 orang yang dipekerjakan di megaproyek pengembangan kilang Balikpapan. Sebanyak 1.645 orang atau 45,29 persen adalah warga Balikpapan. Yang tersebar dari 14 subkontraktor pelaksana proyek. Sisanya, 1.987 orang adalah pekerja luar Balikpapan namun berdomisili di Kaltim. Sisanya berasal dari luar Kalimantan.

"Sekarang kami melangkah ke tahap meningkatkan kewaspadaan. Terutama pada perusahaan yang memiliki banyak pekerja. Memastikan penerapan pelaksanaan protokol Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty usai rapat koordinasi dengan Pertamina, kemarin. Dalam pertemuan tersebut, pihak Pertamina menyampaikan standar pencegahan penyebaran virus corona telah diterapkan di proyek RDMP.

Mulai pemeriksaan suhu tubuh, setiap kali pekerja memasuki lokasi proyek, lalu pembatasan pengaturan jarak, dan mewajibkan mengenakan masker. Selain itu, kebijakan pengaturan waktu libur selama 2 minggu dan masuk kerja selama 2 minggu juga diperketat agar pekerja yang sedang libur, tidak bepergian ke luar daerah. Mengingat ada banyak pekerja di RDMP Balikpapan yang berasal dari luar Kalimantan.

“Kami harapkan ada kebijakan di dalam, kalau off (libur) 2 minggu, jangan ke luar daerah. Kan biasanya ada yang pulang (ke daerah asal). Karena berisiko kalau datang lagi,” ucap Dio, biasa Andi Sri Juliarty disapa. Berdasarkan penyampaian pihak Pertamina, mulai 1 Maret lalu, pekerja yang mendapat libur selama 2 pekan sudah dilarang bepergian ke luar daerah. Jadi, tidak ada lagi yang pulang ke daerah asalnya saat libur bekerja. Para pekerja yang mendapat jatah libur pun tetap di Balikpapan. Termasuk perjalanan dinas ke luar daerah ditiadakan.

“Dan kalaupun ada urgen banget, mereka mendatangkan tenaga ahli dari luar daerah yang dikawal khusus. Tempat tinggalnya dan ketika bekerja, tidak bercampur dengan yang lain. Walaupun dinyatakan negatif,” katanya. Project Coordinator RDMP RU V Balikpapan dan Lawe-Lawe Djoko Koen Soewito menerangkan, kegiatan perluasan Kilang Balikpapan tetap berjalan. Tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan untuk penyebaran virus corona.

Dia menerangkan, para pekerja tidak diperbolehkan bepergian ke luar kota sampai Idulfitri nanti. Selain itu, tidak ada lagi pekerja baru di RDMP Balikpapan. “Dan setiap hari dilakukan pemeriksaan kesehatan, social distancing dan physical distancing,” ucapnya ditemui di Balai Kota Balikpapan. Selama wabah virus corona, kegiatan proyek pengembangan Kilang Balikpapan terus berjalan. Walau ada perlambatan. Perlambatan itu, ucap Djoko, disebabkan karena keterlambatan pengiriman barang ke lokasi proyek. Disebabkan izin pengiriman yang cukup ketat.

Meski begitu, Djoko menyebut, tidak ada pekerja yang dirumahkan. “Enggak ada (yang dirumahkan). Namun, ada yang work from home,” pungkasnya. Perluasan kilang Pertamina Balikpapan mampu menampung hingga 100 ribu barel per hari (bpd). Dari kapasitas sebelumnya sebesar 260 ribu bpd menjadi 360 ribu bbd. Selain itu, RDMP akan meningkatkan kualitas produk dari BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V Vice

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X