PARIS- Salah satu balapan sepeda tersohor di dunia Tour de France harus “mengalah” dengan Covid-19. Ajang yang dijadwalkan 27 Juni-19 Juli menyusul dua grand tour lainnya yang harus ditunda karena virus korona, yakni Giro d’Italia dan Vuelta a Espana.
Apalagi Presiden Prancis Emmanuel Macron awal pekan ini membuat keputusan untuk memperpanjang masa kuntara (kunci sementara atau lockdown) hingga pertengahan Juli 2020. Namun, Amaury Sport Organisation (ASO) selaku penyelenggara race bergengsi tersebut tidak tinggal diam.
“Saat ini tidak mungkin memulai tour sesuai dengan jadwal yang direncanakan, kami berkonsultasi dengan (UCI) untuk mencoba dan mencari tanggal baru,” sebut pernyataan resmi penyelenggara Tour de France sebagaimana dikutip Associated Press.
Kali terakhir balapan legendaris itu tidak sanggup digelar yakni pada 1946, ketika terjadi Perang Dunia II. Situasi serupa juga menggagalkan tour de France pada Perang Dunia I (1915-1918).
Sejumlah opsi juga dipertimbangkan. Termasuk usulan Menpora Prancis Roxana Maracineanu untuk menggeber tour tanpa penonton. Namun, opsi tersebut sulit untuk diwujudkan karena kurang populis. Apalagi, Tour de France tahun ini akan berlangsung dalam 21 etape yang berpotensi mengumpulkan keramaian para fans. (nap)