Daya Beli Turun, Wacanakan Beri Bantuan Pakan untuk Peternak

- Rabu, 15 April 2020 | 11:33 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA - Di tengah penyebaran wabah pandemi Covid-19, pemerintah tetap berupaya mendorong para peternak hewan menjaga hasil produksinya. Selain kaya akan vitamin dan protein hewani, disebutkan bahwa untuk menjaga imunitas dan kekebalan tubuh, masyarakat diwajibkan untuk mengonsumsi makanan sehat. Salah satunya yang berasal dari hewan ternak.

Kepala Bidang Pembibitan dan Budidaya Peternakan Yakob Pangedongan mengatakan, hingga saat ini hasil produksi ternak cenderung normal. Namun di tengah kondisi wabah pandemi, berimbas pada penurunan permintaan. Saat ini jumlah hasil produksi mencapai sekitar 165 ribu dengan permintaan per hari 150 ekor ayam.

“Permintaan ini turun seiring dengan turunnya daya beli, banyak rumah makan yang tutup, suplai ke beberapa sektor pun berkurang,” ujarnya.

Yakob memprediksi, dalam 35 hari ke depan kemungkinan akan terjadi penurunan produksi, dikarenakan quantity ayam besar yang menumpuk di kandang, namun permintaan di pasar menurun. “Hal ini yang masih menjadi kendala peternak kita saat ini, banyak dari mereka yang mengeluhkan kondisi penurunan ini,” tambahnya.

Menurutnya, saat ini sesuai data dari RPH (Rumah Pemotongan Hewan) penurunan permintaan juga terjadi pada permintaan daging sapi. Biasanya dalam sehari pemotongan sapi sebanyak 20 ekor, namun sekarang hanya berkisar 9-15 ekor sapi. Penurunan yang terjadi hampir sekitar 40 persen, namun untuk harga daging sapi segar masih berkisar di angka Rp 135 ribu.

“Saat ini kita masih dibantu suplai daging sapi beku, sesuai rekomendasi seperti tahun lalu kita menerima suplai daging sapi beku sebanyak 400 ton atau setara dengan 40 ribu ton, saat ini hanya 302 ton,” ungkapnya.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim pun terus melakukan koordinasi dengan pelaku usaha untuk memastikan ketersediaan stok cukup hingga hari raya Idulfitri. Upaya yang dilakukan tentunya saat ini lebih berfokus untuk membantu peternak kecil, apalagi yang memiliki hasil produksi misalkan ayam di bawah angka 100 ekor per hari, agar terus menjaga produksinya dan bekerja.

“Jadi peternak pun kita imbau untuk bekerja sesuai protokol dan imbauan pemerintah terkait pandemi Covid-19 ini,” jelasnya.

Untuk mendorong peternak terus menjaga hasil produksinya, pemerintah sedang mengusulkan pemberian bantuan pakan ternak, sehingga meringankan beban peternak, serta memberikan semangat dan dorongan untuk tetap menjaga hasil ternaknya. “Kita masih buat formulasi, semoga saja program ini dapat berjalan, minimal kita bisa subsidi 50 persen pakan ternak untuk membantu peternak,” terangnya.

Melalui program mini ranch pun pemerintah terus mendorong peternak untuk meningkatkan hasil produksinya, serta memberikan perhatian khusus, kepada peternak sapi yang memiliki sapi dengan usia kehamilan 7 bulan akan diberikan vitamin selama 5 bulan. Yaitu 3 bulan sebelum melahirkan dan 2 bulan setelah melahirkan untuk meningkatkan ASI, serta kekebalan terhadap sapi-sapi tersebut, terutama anak-anak sapi yang rentang mengalami kematian. ”Jadi kita jaga untuk menekan angka kematian sekecil-kecilnya. Saat ini angka kematian berkisar di angka 2 persen,” pungkasnya. (*/ain/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X