SUDAH sebulan berlalu bagi para pemain dan pelatih Borneo FC tanpa kegiatan bersama. Perlahan, kondisi itu membuat kerinduan merambat di benak mereka. Rindu bertemu, berlatih bersama, atau bersua para pendukung setia.
Terakhir kali Borneo FC berlatih bersama, yakni ketika 20 Maret, yakni sepekan setelah pertandingan terakhir mereka menghadapi Persela Lamongan di Stadion Segiri. Laga tersebut berkesudahan untuk kemenangan tim kebanggaan publik Kota Tepian.
Pandemi Covid-19 benar-benar mengacaukan ritme di semua lini. Tak hanya di Indonesia, seluruh dunia terkena dampaknya. Situasi ini membuat kiper Gianluca Pandeynuwu mulai rindu dengan berkegiatan secara normal.
"Semua dibatasi dan akses menjadi sulit. Saya sangat merindukan berlatih bersama teman-teman. Selalu ada momen bercanda selepas latihan yang sangat saya rindukan," ucap Gian, sapaannya.
Pemain berdarah Manado itu berharap wabah Covid-19 segera berakhir. Dia sudah sangat rindu dengan atmosfer Stadion Segiri. Kendati demikian, dia tetap bersyukur karena saat ini bisa menghabiskan banyak waktu bersama keluarga. "Selain kangen teman di lapangan, momen pertandingan juga kangen. Terutama saat berlaga di Stadion Segiri yang disaksikan suporter Pusamania," sebutnya.
Membela Borneo FC memang sebuah kebanggaan bagi Gianluca. Dia berhasil mengunci tempat utama bersama klub asal Kaltim satu-satunya yang mentas di Liga 1. "Sangat bersyukur sejauh ini berkarier untuk Borneo FC. Bisa main di Liga 1 tentu bangga dan senang," imbuhnya. (*/abi/ndy/k8)