Kredit UMKM Tumbuh 3,90 Persen

- Selasa, 14 April 2020 | 11:59 WIB
Tutuk SH Cahyono
Tutuk SH Cahyono

SAMARINDA - Kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap perekonomian Kaltim diprediksi semakin besar. Ini tecermin dari perkembangannya melalui penyaluran kredit pada 2019 yang mencapai Rp 24,35 triliun. Terdiri dari kredit mikro Rp 4,05 triliun, kecil Rp 7,53 triliun, dan menengah Rp 12,76 triliun. Jumlah itu tumbuh 3,90 persen dibandingkan posisi yang sama pada 2018, sebesar Rp 23,43 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, kinerja penyaluran kredit di Kaltim sudah baik. Namun pertumbuhan kredit pada 2019 secara umum lebih rendah dibandingkan pada 2018. Pertumbuhan kredit UMKM Kaltim triwulan IV 2019 tercatat sebesar 3,90 persen (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 9,90 persen (yoy).

“Kredit UMKM pada 2019 memiliki pangsa sebesar 19,50 persen dari total kredit Kaltim pada triwulan IV 2019, lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang memiliki pangsa sebesar 20,83,” ujarnya, Senin (13/4).

Perlambatan pertumbuhan kredit UMKM Kaltim pada triwulan IV 2019 dibarengi dengan peningkatan dengan risiko kredit cukup tinggi. Hal ini tecermin dari non performing loan (NPL) kredit UMKM Kaltim yang mengalami peningkatan dari 6,62 persen pada triwulan sebelumnya, menjadi 7,62 persen pada triwulan IV 2019.

Risiko kredit UMKM Kaltim triwulan IV 2019 tersebut didorong oleh NPL pada kredit UMKM jenis jasa investasi. Berdasarkan lapangan usaha, NPL kredit UMKM tertinggi dialami oleh sektor konstruksi tumbuh sebesar 27,48 persen, dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 20,98 persen. Diikuti sektor listrik, gas dan air yang tumbuh sebesar 23,24 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Kalau kita lihat jenis penggunaannya kredit UMKM di Kaltim masih didominasi oleh jenis kredit modal kerja,” tuturnya. Kredit modal kerja (KMK) menyumbang pangsa 60,04 persen terhadap total kredit UMKM Kaltim. Adapun kredit investasi UMKM Kaltim memiliki pangsa 39,96 persen, naik dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 38,82 persen.

Kedua komponen kredit UMKM tersebut juga tercatat mengalami perlambatan. Kredit modal kerja dan investasi UMKM Kaltim masing-masing tumbuh sebesar minus 1,52 persen (yoy) dan 13,27 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,25 persen (yoy) dan 26,45 persen (yoy).

Berdasarkan sektornya, kredit UMKM Kaltim di sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) mendominasi penyaluran dengan pangsa 39,97 persen. Disusul oleh sektor pertanian dan konstruksi dengan pangsa masing-masing sebesar 15,57 persen dan 12,13 persen. “Kinerja kredit UMKM yang tumbuh lebih rendah, berbeda dengan kinerja pertumbuhan kredit Kaltim secara umum yang malah tumbuh lebih tinggi mencapai 12,91 persen,” pungkasnya. (ctr/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X