PARIS -Keluhan para petenis profesional yang berada di ranking rendah akhirnya mendapat tanggapan. Namun bukan dari Federasi Tenis Internasional seperti ATP (Asosiasi Tenis Profesional Putra), WTA (Asosiasi Tenis Profesional Putri), maupun ITF (Federasi Tenis Internasional). Melainkan dari Federasi Tenis Prancis (FFT).
Organisasi penyelenggara grand slam tanah liat Prancis Terbuka itu Minggu mengumumkan siap mengucurkan dana bantuan sebesar USD 38 Juta (Rp 601 Miliar). Itu akan diberikan kepada para petenis yang sedang kesulitan finansial akibat semua turnamen dihentikan gara-gara pandemi Covid-19.
Dalam rilis resmi yang dilansir NBC Sports, dana tersebut nantinya bukan hanya menyentuh para petenis. Tapi juga para pelatih, ofisial, instruktur, pegawai turnamen tenis, maupun klub-klub tenis yang juga merasakan krisis finansial akibat penghentian semua turnamen untuk sementara saat ini. "Format penyaluran dan pengalokasian dana masih didiskusikan lebih lanjut," tulis FFT dalam rilis tersebut.
Sebelumnya, publik dikejutkan dengan langkah yang dibuat petenis profesional ranking 371 dunia, Sofia Shapatava. Sejak 18 Maret lalu, petenis asal Georgia itu membuat petisi di situs Change.org untuk meminta dukungan masyarakat. Dia berharap agar para petenis profesional yang rankingnya masih rendah mendapat bantuan subsidi dana dari beberapa federasi tenis internasional.
Langkah itu nekat dia ambil karena melihat banyak dari rekan-rekannya sesama petenis profesional yang rankingnya rendah mulai kehabisan uang akibat tak ada kompetisi. Selama ini, mereka mengandalkan uang dari kemenangan per pertandingan di kompetisi yang mereka ikuti untuk bertahan hidup.
Mereka biasanya juga mendapat penghasilan tambahan dari melatih secara privat maupun di klub, tapi itu juga tidak bisa didapat karena Covid-19 membuat mayoritas negara-negara di dunia membatasi aktifitas masyarakat di tempat umum. "Kebanyakan dari mereka mulai kebingungan bertahan hidup untuk satu sampai dua minggu ke depan," ucap Shapatava dilansir The Guardian.
Kenyataan ini kontras dengan nasib para petenis profesional yang memiliki ranking papan atas. Mereka sudah bergelimang harta. Di tengah hiatus kompetisi seperti saat ini, mereka sudah tidak pusing lagi mencari uang untuk makan. Sebagian dari mereka bersantai di rumah. Ada juga yang sibuk memberikan bantuan untuk menanggulangi Covid-19 seperti yang dilakukan ranking dua dunia Rafael Nadal. "Memang aneh mendengar kabar ada petenis yang kesulitan hanya untuk makan. tapi itulah kenyataannya," ucap Shapatava.
Federasi-federasi tenis dunia seperti ATP, WTA, maupun ITF sudah berjanji akan melakukan tindakan untuk membantu para petneis yang kesulitan finansial itu. Tapi mereka mengaku masih butuh waktu untuk mengkaji masalah ini. Saat federasi tenis internasional masih berdiskusi, para petenis yang kesulitan finansial akhirnya bisa bernafas lega setelah FFT mengambil keputusan lebih cepat untuk mengulurkan tangan. (irr)