Nasib Pelaksanaan Haji Belum Jelas

- Senin, 13 April 2020 | 11:44 WIB
Jamah haji Kaltim pada musim haji  tahun lalu.
Jamah haji Kaltim pada musim haji tahun lalu.

JAKARTA–Arab Saudi memperpanjang pelaksanaan jam malam untuk menekan penularan Covid-19. Semula jam malam berakhir pada 11 April. Namun diperpanjang sampai waktu yang belum ditetapkan. Itu sekaligus membuat penyelenggaraan haji tahun ini kian belum jelas.

Kabar soal perpanjangan penerapan jam malam itu disampaikan Pelaksana Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Riyadh Djoko Sulastomo. Dia membenarkan sampai Minggu (12/4) belum ada keputusan dari Arab Saudi kapan jam malam itu bakal berakhir. “Yang jelas (jam malam) bertambah sampai pemberitahuan lebih lanjut,” tuturnya kemarin.

Djoko menambahkan, pemberlakuan jam malam dibagi menjadi dua. Kelompok pertama adalah pemberlakuan jam malam penuh selama 24 jam. Itu diterapkan di Kota Riyadh, Makkah, Madinah, Tabuk, Dammam, Dhahran, dan Hofuf. Kemudian di Jeddah, Taif, Qatif, dan Khobar.

Kelompok berikutnya jam malam mulai 15.00 waktu setempat sampai 06.00 waktu setempat. Kelompok itu diterapkan di kota-kota selain yang disebutkan tadi. Perkembangan hingga 11 April ada tujuh WNI yang positif Covid-19. Perinciannya tiga orang di Makkah, dua orang di Riyadh, serta di Najran dan Madinah masing-masing satu orang.

Total kasus Covid-19 di Saudi sampai 11 April ada 4.033 orang atau bertambah 382 kasus baru dari hari sebelumnya. Total yang meninggal ada 52 orang. Dengan jumlah kasus sembuh mencapai 720 orang. Sampai saat ini Arab Saudi belum memutuskan apakah haji tahun ini tetap diselenggarakan atau ditunda.

Sementara itu, meski belum ada kepastian penyelenggaraan haji 2020, Pemerintah Indonesia terus membuka pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Data sampai 9 April lalu, pelunasan biaya haji untuk haji khusus maupun haji regular mencapai 70 persen.

“Sampai 9 April sebanyak 142.883 jamaah atau 70,27 persen sudah melunasi biaya haji regular,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Muhadjirin Yani. Dari jumlah tersebut, sebanyak 580 orang di antaranya adalah kategori lanjut usia (lansia).

Meski ada permintaan supaya pelunasan biaya haji dilakukan non-teller atau online, tetap saja banyak calon jamaah membayar ke bank. Catatan Kemenag 122.967 calon jamaah melunasi biaya haji di teller. Sedangkan yang melunasi secara non-teller atau online hanya 19.916 orang. Muhadjirin mengingatkan pelunasan tahap pertama dibuka sampai 30 April. “Jika masih ada sisa kuota, dibuka pelunasan tahap kedua 12–20 Mei,” tuturnya.

Sementara itu, jumlah jamaah haji khusus yang sudah melunasi ongkos haji mencapai 12.539 orang atau 76,90 persen. Kuota haji tahun ini berjumlah 221 ribu jamaah. Terdiri atas 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus. Kemenag menetapkan 1 persen dari kuota haji reguler atau 2.040 dikhususkan untuk jamaah lansia. (wan/JPG/rom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X