JAKARTA— Pandemik virus Covid 19 berdampak pada penurunan kejahatan di Indonesia. Dari pertengahan Maret diketahui jumlah kejahatan menurun tiap pekannya dengan presentase mencapai 53 persen.
Sesuai dengan data Polri, dari 15 Maret hingga 21 Maret terjadi 4.197 kejahatan. Jumlah itu menurun pada pekan selanjutnya dari 22 Maret hingga 28 Maret menjadi 3.743 kejahatan. Presentase penurunan kejahatan mencapai 11,03 persen.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra menuturkan, pelanggaran juga menurun, bahkan lebih drastis dengan presentase penurunan mencapai 53 persen. Dari 301 pelanggaran di pertengahan Maret, menjadi 139 pada pekan selanjutnya. “penurunan pelanggaran mencapai 53 persen,” terangnya.
Lalu, penurunan juga terjadi pada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Di waktu yang sama, dari 69 gangguan kamtibmas turun menjadi 45 gangguan kamtibmas. “Presentasenya turun 34 persen,” jelasnya.
Asep mengatakan, dengan begitu kondisi kamtibmas sangat kondusif. Penurunan yang signifikan ini buktinya. “tentunya diharapkan terus turun angkanya,” paparnya dalam siaran pers yang disiarkan di YouTube.
Penurunan itu juga dikarenakan Polri selama ini menggelar Operasi dengan sandi Aman Nusa II. Operasi ini fokus mendeteksi, mencegah dan menangani kejahatan dalam kaitan pencegahan penyebaran virus corona. “Diperkuat dengan adanya maklumat Kapolri,” terangnya.
Menurutnya, maklumat kapolri tersebut dibuat dengan asas bahwa keselamatan Rakyat menjadi hukum yang tertinggi. “semoga pandemik ini segera berakhir,” paparnya.
Selama ini, Polri telah melakukan berbagai hal dalam upaya mencegah pelanggaran terjadi selama masa pencegahan penyebaran virus. Dari pembubaran kerumunan, hingga memastikan ketersediaan bahan pangan.
Hingga saat ini belum ada kasus terkait penimbunan dan permainan harga pangan. Stok pangan aman hingga lebaran mbuat Polri lebih mudah memastikan Bila ada permainan. (Idr)
