Pandemi Corona, OPM Janji Menahan Diri, Minta TNI Tarik Pasukan Organik

- Jumat, 10 April 2020 | 12:34 WIB
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw didampingi Wabup Mimika, Johannes Rettob, mengunjungi para pengungsi yang baru tiba di Timika dari Tembagapura. (Dok Humas Polda Papua/ ANTARA)
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw didampingi Wabup Mimika, Johannes Rettob, mengunjungi para pengungsi yang baru tiba di Timika dari Tembagapura. (Dok Humas Polda Papua/ ANTARA)

JAKARTA - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang menamai diri mereka Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) buka suara di tengah pandemi virus korona. Mereka bersedia tidak berulah dan membantu pemerintah menanggulangi Covid-19 di Tanah Papua. Dengan syarat pemerintah menarik pasukan organik dari Bumi Cendrawasih.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom. "Benar (bersedia menahan diri) dan itu jika Indonesia tarik semua militer non organik dari Papua," terang dia kepada awak media (8/4). Menurut dia, saat ini masih banyak prajurit TNI melaksanakan operasi di Papua. Pihaknya berharap, untuk sementara itu dihentikan.

Bersama-sama, lanjut Sebby, TPNPB-OPM mengajak semua pihak fokus menanggulangi Covid-19. "TPNPB-OPM secara terbuka telah menawarkan komitmen kepada Presiden Rerpublik Indonesia Joko Widodo supaya secara kemanusiaan dapat menghargai aturan internasional," jelasnya. Dia berharap ajakan tersebut mendapat sambutan.

Sebby dan kelompoknya merupakan organisasi yang kerap berbuat onar di Papua. Belum lama, mereka menembaki pegawai dari PT Freeport Indonesia yang bekerja di Kabupaten Mimika. Akibatnya tiga orang menjadi korban. Bahkan satu di antaranya meninggal dunia akibat luka tembak serius. Insiden itu merupakan satu di antara banyak aksi kelompok bersenjata di Papua.

Menurut Sebby, bila pemerintah Indonesia sepakat, untuk sementara mereka tidak akan beraksi. "Maka itu OPM-TPNPB meminta agar Indonesia menghargai itikad baik TPNPB-OPM demi dan untuk kemanusiaan dan keadilan dunia," jelasnya. Dia menambahkan, tidak seharusnya di tengah pandemi virus corona masih ada kontak tembak antara aparat keamanan di Papua dengan kelompoknya.

Lebih lanjut, Sebby menyatakan, pihaknya menghargai perjuangan setiap negara dalam menghadapi virus corona. Termasuk di antaranya Indonesia. "Untuk memerangi global pandemic Covid-19," imbuhnya. Dia pun menambahkan, yang perlu dikedepankan saat ini adalah menyelamatkan banyak masyarakat dari ancaman virus korona yang sudah masuk Papua. "Yang dianggap sangat berbahaya mengancam kehidupan seluruh manusia di bumi," bebernya.

Saat dikonfirmasi terkait dengan pernyataan yang disampaikan oleh Sebby, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi enggan berkomentar. "Tidak," singkatnya. Menurut dia, KSSB sudah diurus oleh aparat keamanan di Papua. Baik TNI maupun Polri. Mereka sudah bekerja. Pun demikian dengan penanganan virus korona di sana, TNI dan Polri sudah bergerak. Pihak Kodam XVII/Cendrawasih pun tidak berkomentar saat ditanya Jawa Pos terkait hal itu. (syn/)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X