Baru Diobati Sepuluh Hari setelah Merasakan Gejala

- Jumat, 10 April 2020 | 11:21 WIB
AJAK MAKAN BANYAK: Ega (kiri) dan Royhan sama-sama merasakan demam dan sulit menelan makanan sebelum diketahui positif Covid-19. Kini mereka sudah sembuh dan berkumpul bersama keluarga. ROYHAN SAPUTRA FOR JAWA POS
AJAK MAKAN BANYAK: Ega (kiri) dan Royhan sama-sama merasakan demam dan sulit menelan makanan sebelum diketahui positif Covid-19. Kini mereka sudah sembuh dan berkumpul bersama keluarga. ROYHAN SAPUTRA FOR JAWA POS

Ok ayi

10/4

FOTO EGA YG KEPALKAN TANGAN

 

Berada di luar rumah untuk menjalankan tugas saat pandemi seperti ini memang perlu kewaspadaan berlipat. Dua orang ini terinfeksi Covid-19 ketika menjalankan pekerjaan. Keyakinan dan semangat sembuh diyakini sebagai obat paling manjur.

 

Imam, Bogor, Jawa Pos

Rimadani Eka Mareta, Bandar Lampung, Jawa Pos

 

Beberapa hari setelah pulang dari tugas dengan rute penerbangan ke Singapura, Ega demam. Suhu tubuhnya tinggi, tapi dia menggigil kedinginan. Selain itu, tenggorokannya gatal. Spontan dia merasa, kena korona ini. ”Apalagi, kondisi saya memang sedang tidak fit,” katanya dalam video yang dirilis Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tak kunjung sembuh, pada 7 Maret Ega periksa ke RSUPN dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Sekaligus dia menjalani tes Covid-19. Lima hari kemudian, hasil tes swab keluar. Ega lega karena negatif. Dia dijadwalkan tes swab kedua pada 15 Maret. ”Kali ini ternyata positif. Saya lalu dibawa ke RSUD Cibinong,” ujar pria 27 tahun tersebut.

Selama masa perawatan, dia mendapat dukungan dan pelayanan yang menurutnya baik. Ditambah motivasi keluarga yang terus menguatkan dirinya agar tetap tegar. Dia disiplin menjalankan rekomendasi dokter. Melahap segala macam makanan yang disediakan hingga vitamin. ’’Perlahan-lahan saya membaik,” tuturnya.

Dalam ruang isolasi itu, Ega menjalani tes swab lagi. Di tes kedua, dia negatif. Ega menjadi pasien pertama di Kabupaten Bogor yang sembuh dari korona dan diizinkan pulang. ”Jaga stamina, jangan lupa makan bergizi, minum, dan istirahat cukup. Tetap olahraga setiap pagi dan jaga kebersihan. Percaya, kita sehat dan yakin mampu melawan virus ini,’’ ujarnya.

Inspirasi kesembuhan juga bisa didapat dari Royhan Saputra, 35, warga Bandar Lampung, yang bekerja sebagai sopir taksi di Jakarta. Dia mengingat pada 9 Maret itu seperti biasa bekerja mengantar penumpang. Salah satunya berangkat dari Cengkareng menuju Pondok Cabe, Tangerang. Royhan melihat penumpangnya batuk hebat. ”Saya tanya, dia jawab memang sedang sakit paru-paru,” ungkap Royhan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X